Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kulon Progo yang Berbenah, Antara Potensi dan Kontroversi

28 Mei 2015   08:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: DPKPD, Kemenkeu, 2014

Secara keseluruhan, dengan pendekatan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dikembangkan PBB, Kabupaten Kulon Progo memiliki posisi keempat, di atas Kabupaten Gunung Kidul, dan hanya terpaut sedikit dengan Kabupaten Bantul yang memiliki posisi di atasnya.

[caption id="attachment_385803" align="alignnone" width="632" caption="Indeks Pembangunan Manusia"]

14327012681933213850
14327012681933213850
[/caption]

Hal ini menunjukkan, bahwa Kabupaten ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang. Apalagi saat ini Bupati yang menjabat cukup visioner dengan menyusun berbagai prorgram untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya (lihat juga tulisan ini). Dalam kunjungan ke Kulon Progo beberapa waktu lalu, saya dapat melihat, selain pembangunan non fisik, terdapat pembangunan berbagai prasarana baru yang cukup megah, seperti pasar, fasilitas pendidikan dan olahraga (walaupun mungkin tidak dibangun langsung oleh Pemda, hanya sebagai fasilitator), sebagaimana dapat disimak dalam foto-foto berikut:

[caption id="attachment_385808" align="aligncenter" width="366" caption="Pasar Sentolo"]

14327018221579076145
14327018221579076145
[/caption]

[caption id="attachment_385811" align="aligncenter" width="421" caption="Kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) cabang Wates"]

1432701896850357252
1432701896850357252
[/caption]

[caption id="attachment_385813" align="aligncenter" width="424" caption="Kampus UNY Wates"]

1432701988244659569
1432701988244659569
[/caption]

Satu apresiasi patut diberikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mau membuka kampus cabang di Wates, ibukota Kabupaten Kulon Progo. Pembukaan kampus ini diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kulon Progo sendiri, maupun menarik minat mahasiswa dari berbagai daerah untuk menimba ilmu di daerah ini. Berbagai keuntungan ikutan akan muncul dengan kedatangan para mahasiswa tersebut, sebagai sebuah multiplier effect, sebagaimana dapat dilihat dari keberadaan berbagai kampus di Yogyakarta. Nama besar UNY tentu diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik untuk itu.

Akhirnya, saya sebagai salah satu warga di DIY yang sebenarnya tidak memiliki keterkaitan apapun dengan kabupaten ini, berharap Kulon Progo akan lebih berkembang, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Karena sebenarnya wilayah ini memiliki potensi yang lengkap, selain aksesibilitas yang baik, juga berbagai produk pertanian (vanili, coklat, durian), ternak (kambing ettawa), wisata gunung/bukit (Clereng), wisata air (Waduk Sermo) dan pantai (Glagah, Congot, Trisik). Ditambah lagi, saat ini berbagai mega proyek sedang direncanakan untuk dikembangkan, terutama di daerah pesisir selatan Kulon Progo, seperti pengembangan bandara baru dan pabrik pasir besi. Meskipun saat ini, mega proyek yang merupakan proyek dari pemerintah provinsi maupun nasional tersebut masih dirundung berbagai permasalahan seperti ganti rugi tanah dan konflik lay out yang berpotensi menghambat realisasinya. Harapannya, mega proyek tersebut akan mampu mendorong geliat aktifitas perekonomian di kabupaten ini, bukan justru menenggelamkannya dalam berbagai permasalahan dan kontroversi yang tidak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun