Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisi Manusiawi Seorang Pemimpin

24 April 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin, apalagi yang dikenal kharismatik, selalu dipandang memiliki kewibawaan dan aura tersendiri sehingga terkesan berjarak dari rakyat kebanyakan, entah karena kemampuan, jabatan maupun keturunan yang dimiliki. Kita pernah mengenal beberapa pemimpin kharismatik, misalnya Soekarno dan Soeharto, yang membuat orang merasa  segan untuk bertindak semau sendiri di depan para pemimpin tersebut. Para pemimpin tersebut juga cenderung menjaga sikap dan perilaku di hadapan umum, sehingga menguatkan kesan wibawa yang dimiliki. Soekarno juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat sadar memanfaatkan media, sehingga setiap gerak-gerik yang dilakukan selalu memperhitungkan kehadiran media, supaya sisi yang diambil merupakan sisi-sisi yang terbaik.

Beberapa dari kita tentu pernah membaca bagaimana Soekarno memerintahkan kepada Frans Mendur, salah satu fotografer legendaris Indonesia pada masa perjuangan untuk mengulang foto yang diambilnya ketika menyambut dan berpelukan dengan Jenderal Soedirman, ketika pemimpin tentara itu kembali dari perjuangan gerilya ke Yogyakarta. Foto itu perlu diulang untuk memperlihatkan betapa hangatnya hubungan kedua pemimpin itu, padahal sebenarnya Jenderal Soedirman masih menyimpan kemarahan atas keputusan Soekarno memilih melakukan diplomasi dibandingkan perang gerilya. Alhasil foto pertama terlihat kaku, karena hanya Soekarno yang berinisiatif memeluk, sementara Jenderal Soedirman terlihat pasif. Kita dapat menyimak hasil foto kedua, yang sebenarnya tidak bisa menyembunyikan kepasifan Jenderal Soedirman dalam foto berikut:

[caption id="attachment_379963" align="aligncenter" width="565" caption="Pelukan bersejarah, sumber: http://sejarahri.com/pelukan-bersejarah-penuh-arti-soekarno-untuk-soedirman/"][/caption]

Soeharto juga diceritakan memiliki berbagai sisi humanis, misalnya yang diceritakan oleh Ahmad Tirtosudiro, salah satu kawan terdekat Soeharto yang kemudian tersingkir karena sebuah insiden. Diceritakan oleh Tirtosudiro, bahwa pada sebuah kesempatan beliau sedang bermain golf, dan kebetulan Pak Harto menyusul kemudian, dan menanyakan apakah Tirto sudah memiliki teman bermain golf. Tirtosudiro mengaku dirinya tidak terlalu konsen waktu itu, dan menjawab sekenanya dengan singkat: sudah. Jawaban itu ternyata membuat Soeharto tidak berkenan, dan menyebabkan dirinya didubeskan di Jerman. Tirto sempat melakukan pendekatan, namun hubungan mereka terlanjur dingin. Ini menunjukkan, bahwa tindakan-tindakan seorang pemimpin seringkali juga dilandasi oleh alasan yang sangat personal.

Ada lagi  cerita dari tokoh kharismatik yang juga menjadi Raja Yogyakarta, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ada beberapa cerita yang menunjukkan bagaimana raja yang sebenarnya masih bertahta itu begitu santun dan merakyat. Banyak cerita dari mulut ke mulut, yang memang tidak dapat secara pasti dirunut kebenarannya, bahkan setengah menjadi legenda. Namun demikian, ada baiknya diceritakan karena mengandung nilai-nilai yang mungkin menginspirasi. Diceritakan bagaimana Sri Sultan IX pernah ditilang polisi ketika menyopir sendiri dari Jakarta ke Yogya. Si polisi diceritakan dengan tegas menerapkan tilang kepada Sri Sultan yang melanggar, walaupun juga sedikit takut karena tahu berhadapan dengan Sri Sultan yang ketika itu menjadi salah satu pejabat di Jakarta. Ketegasan dan keberanian polisi tersebut membuat Sri Sultan menghargai dan memintanya untuk bertugas di Yogya melalui atasannya polisi tentunya, walaupun ditolak karena dia ingin dekat dengan keluarganya di Pekalongan.

Lain cerita juga disampaikan bagaimana Sri Sultan IX menolong mbok-mbok bakul yang mencegat di tepi jalan untuk membawanya ke Pasar Beringharjo. Sri Sultan bahkan sempat menolong mbok bakul itu menurunkan bawaannya. Ketika sudah berlalu, dia diberitahu bahwa yang berada dalam kendaraan adalah Sri Sultan. Dan pingsanlah dia. Meskipun cerita ini mungkin banyak yang mempertanyakan misalnya bagaimana mungkin rakyat kecil mencegat mobil sembarangan untuk ikut naik, memangnya kayak taksi? Namun setidaknya, nilai-nilai yang dikandung dapat menginspirasi.

Cerita lain terkait mobil juga terjadi beberapa waktu yang lalu dengan Sri Sultan HB X yang merupakan penerus Sri Sultan HB IX. Diceritakan bagaimana beliau dengan sukarela meminggirkan mobilnya yang tanpa pengawal karena akan dilewati Presiden Jokowi (lihat berita ini). Memang, Sri Sultan X sering berkendara sendiri tanpa pengawal, seperti yang sudah pernah penulis jumpai juga, walaupun dengan jelas dapat diketahui dari nomor plat mobilnya: AB 1.

Dan beberapa waktu lalu, khalayak juga heboh dengan perilaku yang menurut saya cukup manusiawi, yaitu Presiden Jokowi menuangkan air minum kepada Megawati. Namun yang menjadikan saya cukup tersentuh adalah ketika presiden menuangkan air mineral kepada Aher, yang notabene adalah gubernur bawahannya.

[caption id="attachment_379965" align="aligncenter" width="562" caption="Jokowi tuangkan air ke Aher, sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/heboh-foto-jokowi-tuangkan-air-minum-ke-gelas-aher.html"]

14298593761548203608
14298593761548203608
[/caption]

Ketika peristiwa pertama, banyak tafsiran terutama yang politis yang menilainya sebagai bawahan dan pesuruh Mega. Namun peristiwa kedua, mau tidak mau, walaupun saya bukan pemilih beliau mengangkat topi, untuk kerendahan hati yang dimiliki. Memang kita seringkali membenci seseorang, walaupun tentu tidak semua perilaku seseorang harus dibenci. Karena banyak sisi-sisi manusiawi yang patut untuk dihargai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun