Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Transportasi Kereta Masuk NTT, Antara Harapan dan Kenyataan

3 Oktober 2022   21:35 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:43 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto.detikcom

Sejak kecil di bangku Sekolah Dasar, kami sudah diajarkan lagu karangan Saridjah Niung, atau yang lazim dikenal dengan nama Ibu Sud.

"Naik kereta api, tut-tut-tut
Siapa hendak turut?
Ke Bandung, Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma."
Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama.."

Saya dan teman-teman tidak pernah lupa lagu Kereta Api, meski saya belum pernah lihat dengan mata kepala. Lihat saja belum apa lagi naik kerata api dan merasakan lajunya.

Saya tinggal di perbatasan RI-Timor Leste. Sebagai penduduk di luar pulau Jawa, pengalaman naik kereta api tidak ada. Kecuali kami merantau ke Jawa.

NTT sebagai salah satu Provinsi dari Negara Kesatuan RI, bukan tidak mungkin mengusahakan transportasi kereta api. Jarak tempuh 8 jam, dari Kabupaten Belu ke ibu kota provinsi, memungkinkan rel kereta api dibangun di NTT.

Transportasi kereta api, di luar pulau Jawa, khusunya di NTT, sangat memungkinkan untuk dibangun karena menghubungkan empat kabupaten sekaligus yakni, kabupaten Belu, Kabupaten TTU dan Kabupatena TTS, serta Kabupaten Kupang.

Dampak positif ketika transportasi dibangun di NTT yakni penghematan waktu. Bila jarak tempuh menggunakan angkutan 6 sampai 7 jam maka, kereta api tentu lebih cepat dan menghemat waktu maupun biaya.

Hingga saat ini, pemerintah pusat belum berpikir soal ini. Entah kenapa. Berpikir saja tidak, apa lagi mau dibangun?

Transportasi kereta api masuk NTT, menjadi sebuah harapan yang sulit direalisasikan. Antara harapan dan kenyataan sungguh beda.

Saya bangga jadi orang NTT. Meski hanya lihat kereta api di TV, tapi kami tidak pernah lupa lagu Naik Kereta Api, gubahan Ibu Sud. Memori Kereta Api, hanya dalam angan.

Atambua, 03.10.2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun