Terlalu sering kita menikmati kegelapan hingga kita mengabaikan cahaya yang terpancar di sudut hati. Keasikan menikmati malam hanya menambah lebar jurang diantara dua hati yang ingin bersatu. Hidup seolah tak ada titik cerahnya.
Tidak ada yang sempurna di dunia. Selalu ada dua kutub yang bertolak belakang, hitam dan putih, baik dan buruk, terang dan gelap. Kita seakan dipersimpangan jalan. Ujian kehidupan adalah memilih di antara dua kenyataan. Memilih terang berarti mengabaikan gelap, sebaliknya memilih terang berarti menolak terang.
Izinkanlah cahaya suci menerangi jiwamu. Biarkanlah sinar di sudut hati menghalau kegelapan yang telah menguasai sebagian besar hidup kita. Biarkanlah cerita suram pergi bersama terbitnya tarang.
Atambua, 23.10.20