Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obat Penawar Sakit Hati adalah Diri Sendiri

30 Agustus 2020   08:25 Diperbarui: 30 Agustus 2020   10:13 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sakit hati sulit untuk disembuhkan. Ibarat luka, selalu meninggalkan goresan. Luka bisa sembuh, tapi tetap membekas. Akan mudah terluka kembali bila terkena goresan.

Orang yang pernah mengalami sakit hati bila tidak ditangani, akan kembali terluka. Masa lalu yang kelam melahirkan trauma dan sensitif. Jangankan pengalaman serupa, persoalan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya pun bisa kaitkan dengan pengalaman trauma masa lalu.

Sakit hati sering membuat kita berat untuk melangkah. Kita cendrung menoleh ke belakang. Sering membawa kita untuk rindu masa kecil yang sederhana. Waktu kecil, saat kita jatuh, hanya kaki dan lutut yang terluka bukan hati.

Untuk kamu yang pernah terluka, jangan putus asa. Jangan memvonis habis seluruh hidupmu sebagai luka yang tiada tersembuhkan. Jangan pasrah pada nasib dan keadaan. Percayalah bahwa semuanya pasti berlalu. Seiring berjalannya waktu, anda akan sadar apa hikmah dibalik pengalaman rasa sakit itu.

Untuk kamu yang sedang mengalaminya, cobalah bersikap tenang. Berusahalah untuk menguasai diri. Berhentilah sejenak dari hingar-bingar hidup dan lihatlah ke dalam dirimu. Yakinkanlah dirimu bahwa kamu berharga. Jangan terlena dengan keadaan yang menurunkan harga dirimu.

Kita hidup dalam waktu, percayalah bahwa waktu akan mengubah semuanya. Seiring berjalannya waktu, anda akan sadar apa makna dibalik semua peristiwa itu.

Tidak ada obat penawar yang mujarab untuk mengobati sakit hatimu, selain dirimu sendiri. Terimalah itu sebagai pengalaman, yakinlah bahwa masih ada orang lain yang pas, jadi jangan paksa untuk berjalan dengan yang tersedia. Jadi terimalah. Lebih baik menunggu orang yang cocok daripada terpaksa berjalan bersama orang yang tersedia.

Terimalah sakit hatimu dan berikanlah kesempatan kepada dirimu untuk mengobatinya. Ketahuilah, betapa Tuhan mempedulikan rasa sakit hatimu.

Atambua, 30 Agustus 2020
Rm. Kris Fallo, Pr

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun