Saat mereka melewati perbatasannya, mereka melihat pegunungan yang besar, panjang, dan tinggi. Jadi mereka dengan otomatis terasa gugup untuk mendakinya dengan menggunakan mobil tersebut. Oleh karena itu, mereka harus mencari jalan untuk menyebrangi pegunungan tersebut.
"Coy, ini gimana nih?"Tanya Andi dengan panic,
"Jangan panik, nanti kita bisa nyebrangin pegunungan ini>" jawab Irfan dengan tenang.
"Okelah." sahut Andi.
Maka mereka keluar dari mobilnya dan mulai mendaki pegunungannya.
Setelah mendaki unutk beberapa jam, mereka berhasil menyebrangi pegunungan tersebut dan melihat ada desa atau kota yang ditempati oleh orang-orang Kven. Saat mereka melihat orang-orang tersebut, tertariklah mereka untuk mendatanginya.
"Wah, lihat tuh ada orangnya!" panggil Andi,
"Wah, bener juga ya. Ada orangnya!" tambah Irfan.
Dalam kejauhaa, orang-orang tersebut bebicara dalam bahasa Finlandia seperti biasa. Saat mereka menyelinap daerahnya, mereka mendengar apa yang mereka bicara dan mereka sama sekali tedak mengetahui apa yang mereka dengar.
"Hei, kuinka voit tnn? (Hello, how are you doing today?)"
"Ei, olen hyv. (Nah, I'm good.)"