Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Internet dan Jurnalisme Online di Korea Selatan

21 September 2022   11:50 Diperbarui: 21 September 2022   12:05 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Korea Selatan punya Daum. Fungsinya beragam, mirip dengan Yahoo. Daum dapat digunakan untuk keperluan e-mail, layanan messaging, forum, shopping, pencarian berita, hingga layanan webtoon.

Nate atau Pann adalah situs ketiga. Fungsinya menyerupai forum dengan mayoritas pembahasan mengenai idol KPOP entertainment, meski juga terdapat topik-topik general. Cara berdiskusinya adalah dengan menggunakan fitur up and down vote.

Instiz menjadi situs keempat yang dikenal netizen Korea Selatan. Mirip dengan Nate atau Pann, namun sedikit berbeda. Jika Nate atau Pann menggunakan up and down vote, Instiz menggunakan komentar real time sebagai penunjang forum.

 

Perkembangan Jurnalisme di Korea Selatan

Sebuah artikel berjudul Media Komunikasi Korea Selatan (2010) menjelaskan mengenai perkembangan jurnalisme di Korea Selatan dari masa ke masa.

Pada tahun 2002, negara dengan julukan negeri ginseng ini mempunyai 116 surat kabar harian dengan tiga surat kabar nasional yang sirkulasinya mencapai angka 2 juta. Mereka juga memiliki televisi dengan dua jaringan nasional, dengan satelit yang menawarkan hingga 74 channel. Ramainya majalah mencapai lebih dari 6500 majalah yang dibagi ke dalam kategori 2000 pelanggan mingguan, 3300 pelanggan bulanan, dan 1200 pelanggan paruh bulanan.

Semasa penjajahan Jepang di Korea Selatan sekitar tahun 1920-an hingga 1940-an, media berita Korea Selatan digunakan untuk melawan Jepang. Meski begitu, otoritas Jepang melarang adanya isu-isu individual di dalamnya, kurang lebih dari tahun 1926 sampai tahun 1932.

Hal ini mengakibatkan kebebasan pers Korea Selatan menjadi terbatas dan hilang, termasuk seluruh publikasi berbahasa Korea dilarang pada tahun 1941. Jurnalisme pada masa itu tidak dibenarkan untuk mengkritik.

Periode pemerintahan militer Amerika Serikat di Korea Selatan tahun 1945-1948, membantu mereka untuk mengembangkan jurnalisme surat kabar dan majalah, hingga pemerintahan Korea Selatan dapat mengendalikan media secara mandiri.

Pada tahun 1989, ada empat surat kabar harian di Korea Selatan yang dapat dikatakan sukses. Di antaranya adalah Hankook Ilbo, Joongang Ilbo, Chosun Ilbo, dan Donga Ilbo; yang keempatnya memiliki total peredaran lebih dari 6.5 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun