Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial sebagai Ancaman bagi Jurnalisme di Masa Depan

11 Oktober 2021   00:02 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:01 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: madiunkota.go.id

Media sosial memberikan fitur interaktif yang membuat masyarakat cenderung lebih menyukainya, sehingga media sosial kini dijadikan pula sebagai wadah informasi. Meski begitu, tidak ada yang dapat menjamin keakuratan informasi dari media sosial. Sejumlah media berita turut bergabung dalam beberapa media sosial besar seperti Facebook, Twitter, dan Instagram; namun tersaingi oleh kemudahan masyarakat biasa dalam berbagi informasi.

Mengapa media sosial menjadi ancaman?

Di tahun 2012, Dewan Pers mengadakan survei terhadap 157 wartawan yang hasilnya menyatakan bahwa 96% dari mereka memiliki akun media sosial. 76% di antaranya menggunakan media sosial untuk pemantauan, 46% sebagai sumber ide berita, dan 31% mencari narasumber lewat media sosial. Selain itu, 75% di antaranya mengontak kembali orang yang mereka kutip ucapannya di media sosial dan 14% menyatakan hanya sebagian yang mereka verifikasi ulang.

Benar adanya bahwa media sosial memberikan manfaat signifikan bagi jurnalis dalam mengumpulkan berita. Lalu, apa yang menjadi ancaman?

Keberadaan media sosial menjadikan tidak hanya wartawan atau jurnalis saja yang dapat mengirimkan informasi kepada publik, namun publik sendiri dapat menciptakan dan menyebarluaskan informasi secara mandiri dan tanpa batasan.

Bahaya yang dapat timbul adalah tidak semua orang memahami bahwa sebuah pesan perlu untuk diperiksa kembali mengenai keakuratannya. Seorang jurnalis resmi pasti memiliki wawasan mengenai check and recheck sebuah berita sebelum kemudian mempublikasikannya ke muka umum.

Sumber: kominfo.go.id
Sumber: kominfo.go.id

Hoaks menjadi satu wujud yang sudah sering sekali muncul di media sosial. Berita bohong yang tidak dipertanggungjawabkan isinya dapat memprovokasi seseorang untuk turut menyebarkan. Sebab, semua orang memiliki kepercayaan masing-masing, sehingga sangat dimungkinkan bahwa sebuah hoaks dapat dipercaya oleh banyak pribadi.

Walaupun demikian, media sosial tetap menjadi wadah yang baik selama penggunanya juga dapat mengoperasikannya dengan tepat pula. Bukan secara teknis, namun mengenai konten yang mengisinya.

Dengan adanya konten yang positif, akurat, dan tepat, maka media sosial tidak lagi menjadi ancaman bagi jurnalisme digital.

Dengarkan juga lewat podcast hanya di Anchor:
https://anchor.fm/credentia-gisela/episodes/Media-Sosial-sebagai-Ancaman-Bagi-Jurnalisme-di-Masa-Depan-e18k286

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun