Mohon tunggu...
Kosasih Ali Abu Bakar
Kosasih Ali Abu Bakar Mohon Tunggu... Dosen - Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Penguatan Karakter

Baca, Tulis, Travelling, Nongkrong, Thinking

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sahabat Perubahan

28 September 2022   16:20 Diperbarui: 29 September 2022   05:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal yang saya pelajari dari perubahan adalah gerakan perubahan itu membutuhkan kerja tim dan leadership serta sumber daya pendukung guna menjaga perubahan tersebut tetap kekal adanya. Ide perubahan itu harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata, tidak sebatas ide yang hanya ada di pikiran dan hati saja.

Bila berkaca kepada pendiri negara ini, maka perubahan yang mereka lakukan didasarkan kepada sebuah ide besar, kemerdekaan dari penjajah dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dari ide besar ini muncullah nanusia-manusia hebat dengan kemampuan dan daya tahan luar biasa serta semangat juang yang tinggi. Kehebatan mereka juga termanifestasi dengan kemampuan komunikasi mereka dalam menularkan ide-ide mereka, mampu menggerakkan orang lain dengan ide mereka. Tidak hanya itu, mampu menggerakan seluruh sumber daya untuk mencapai visi dari sebuah ide tersebut. Indonesia Merdeka.

Perubahan itu ada pada ide, bukan kepada kehebatan SDM. Pada zaman penjajahan atau kepemimpinan "kolonial", bukan SDM-nya para Tuan Meneer yang tidak baik. Tapi para terjajah ingin berubah, bebas dari virus pembodohan, virus kekolotan, dan yang paling dilawan adalah virus penghambaan dan jiwa-jiwa tuan besar. Inilah yang melahirkan ide besar dan orang-orang besar.

Hal yang sama dengan gerakan para Nabi, perubahan terhadap kaum jahiliyah yang kuat dan berakar, didahului oleh sebuah tim kecil perubahan. Nabi, tidak bisa sendiri dalam melakukan perubahan, walaupun Tuhan bersama-Nya. Paradox, andai Tuhan mau, saya yakin semua manusia pasti mau menyembah-Nya.

Lingkaran yang awal bersama Nabi dalam  melakukan perubahan dahulu mereka disebut dengan "Sahabat", inilah sebuah Tim Perubahan, menjadikan akhlak manusia menjadi lebih baik lagi.

Sebenarnya, hampir semua pola perubahan seperti itu. Ada sebuah ide besar, kemudian ide tersebut dipercayakan kepada seseorang dalam melakukan perubahan. Membuat sebuah tim, kemudian melakukan penularan ide, sehingga tim semakin besar, hingga terbentuknya sebuah komunitas, sistem.

Tahapan penting dalam proses perubahan adalah kesinambungan perubahan. Kesinambungan perubahan walau yang dituju adalah sebuah sistem, namun transformasi perubahan yang paling efektif adalah orang, membentuk semakin banyak agen-agen perubahan, kepanjangan tangan dari ide yang diusung, khususnya di luar sang "tokoh perubahan" dan "sahabat perubahan". Disinilah keberhasilan transformasi perubahan bisa dikatakan berhasil.

Keberadaan sebuah tim kecil dalam melakukan perubahan adalah bagian dari perubahan. Hal yang harus diingat, perubahan itu bukan dilihat dari kemampuan SDM yang hebat, akan tetapi lebih kepada penularan ide dan pemikiran yang kemudian akan menjadi penggerak sehingga tercapainya tujuan perubahan yang telah ditetapkan.

Tentunya, tingkat resistensi mereka yang akan diajak dalam melakukan perubahan akan berbeda-beda tingkatannya. Untuk itu, butuh kemampuan asertif dan kemampuan komunikasi serta disiplin positif  untuk meyakinkan orang akan ide perubahan yang diusung sehingga bisa ikut berkolaborasi.

#Merdeka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun