Mohon tunggu...
Cosmas Handa Dwi Putra
Cosmas Handa Dwi Putra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah

Seorang Pengajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, lebih senang memikirkan tentang sesuatu yang menyenangkan, jadi diri sendiri yang selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal. Asal Tuhan dimuliakan dan sesama di abdi dengan tulus ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Desa Wisata Tembi

2 Juli 2014   17:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:49 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Penampakan Wajah di Balik Desa Tembi”

Sejarah Desa Wisata Tembi

Abad 16, Musuh Kesultanan Pajang, Arya Penangsang berhasil dikalahkan Ki Ageng Pemanahan. Tak seorang pun mengira bahwa peristiwa tersebut menjadi sebuah sejarah besar bagi eksistensi Desa Tembi.

Kekalahan Arya Penangsang menghadirkan Alas Mentaok sebagai hadiah Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan pada tahun 1558. Ki Ageng Pemanahan mengubah wajah Alas Mentaok menjadi lebih beradab. Kotagede adalah wajah baru itu, yang mulai berdiri pada tahun 1577. Tujuh tahun lamanya Ki Ageng Pemanahan mendirikan dan memimpin wajah baru, Kotagede. Pada tahun 1584, wajah baru itu ditinggalkan oleh pendirinya untuk selamanya.

Kematian pendiri, tidak membuat si wajah baru merasa lelah untuk berdiri. Sutawijaya yang bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama menjadi penggantinya untuk mengawal wajah Kotagede. Sutawijaya yang lebih akrab disebut Panembahan Senapati itu, kini mengajarkan wajah Kotagede untuk sedikit mendongak.

Selama 17 tahun saja Kotagede bisa mendongakkan wajah bersama Panembahan Senapati. Pada tahun 1601, Mas Jolang menggantikan Panembahan Senapati yang wafat. Mulai tahun tersebut, 12 tahun masa hidup Mas Jolang diabdikan untuk menjaga wajah Kotagede mendongak penuh wibawa. Pengabdian serupa terus dilanjutkan oleh Pangeran Arya Martapura, putra Mas Jolang. Dari pengabdian Pangeran Arya Martapura itulah kakaknya yaitu Raden Mas Rangsang masih dapat merasakan hadirnya kebesaran Panembahan Senapati.

Raden Mas Rangsang mencoba untuk menghadirkan kembali semangat para pendiri. Dengan bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman, diwujudkannya wajah Kotagede yang semakin kokoh dan makmur. Sayang, sepeninggal Sultan Agung pada tahun 1645, wajah Kotagede cemberut oleh perpecahan dan pertentangan keluarga Kerajaan.

Orang-orang dewasa di lingkungan Kerajaan saling memancarkan aura negatif nan haus kekuasaan. Menghindari aura negatif itu mengakar dalam, generasi muda yakni anak-anak raja dititipkan di suatu tempat. Nama tempat itu adalah Tembi. Situasi yang sunyi dan jauh dari kegaduhan situasi Kerajaan menjadikan Tembi tempat yang baik mengolah rohani. Di bawah asuhan Kyai Tembini dan Nyai Tembini, anak-anak raja mengolah Kanuragan. Tidak hanya itu, anak-anak raja juga dibina agar kelak menjadi anak yang berbudi dan bermartabat. Anak-anak itu terus bertumbuh menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan sesama. Dengan demikian Kyai Tembini dan Nyai Tembini mulai melepas anak-anak raja untuk mengarungi kehidupan yang lebih luas, berjumpa dengan wajah-wajah baru. Dengan penuh kelegaan jiwa Kyai Tembini dan Nyai Tembinipun terlepas dari tubuh renta menyatu dalam kebesaran alam.

Tiga setengah abad sesudahnya, pada tahun 1997, Desa Tembi ditetapkan sebagai kawasan desa wisata. Pohon PrehBesar di tengah desa Tembi menjadi tonggak dimakamkannya Kyai dan Nyai Tembini bersama siswanya yang bernama Kyai Diposono. Kini desa Tembi berdiri dengan kokoh dengan keramahan warganya dan terus membuka diri bagi siapa saja yang ingin berkunjung mengolah “kanuragan”. (Red)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun