Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ironis, 7 dari 9 Anak Kelas 5 di Sebuah SD Merokok Secara Aktif

29 November 2019   13:47 Diperbarui: 29 November 2019   19:33 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya. Mereka beli sendiri, dan yang punya warung tahu itu untuk mereka hisap sendiri. Ingin menangis saya mendengarnya. Apakah orang tua dan guru tahu? Ya, mereka tahu. 

Reaksinya hanya menegur atau memarahi saja. Lalu? Ya, besoknya mereka ulangi lagi. Alangkah sulitnya menjadi guru dan orang tua sekarang ini.

Pertanyaan saya berikutnya adalah yang mereka rasakan saat merokok itu apa? Enaknya dimana. Anak-anak ini terdiam. 

Saya bertanya apakah mereka gelisah kalau tidak merokok, atau mulutnya terasa asam seperti pengakuan teman saya yang kalau tidak merokok langsung seperti cacing kepanasan, atau mereka jadi merasa lebih semangat kalau merokok.

Mereka mengeleng. Sayang sekali tidak ada yang bisa mendeskripsikan kenikmatan merokok ini. Ketika ditanya apakah mereka merasa keren jika merokok, mereka tertawa. 

Bagaimana kalian bisa merasa lebih keren dari teman di sebelahnya jika kalian sama-sama merokok. Harusnya lebih keren dong kalau bisa menahan diri ga merokok, ga melakukan perbuatan yang dilarang orang tua dan agama. Dan reaksinya adalah tersipu-sipu.

Sungguh saya kesulitan menemukan bahasa yang tepat untuk mereka. Akhir sesi saya, saya hanya bisa meminta mereka untuk berpikir ulang mengenai bagaimana kebiasaan mereka ini akan mempengaruhi masa depan mereka. Memikirkan kembali cita-cita dan hobi yang mereka sebutkan di sesi motivasi.

Alangkah sedihnya mereka tidak bisa berlari karena memiliki tenggorokan yang berlobang seperti di bungkus rokok yang mereka hisap setiap hari. Mereka saat itu berjanji. Entahlah nanti.

Masa saya seusia mereka, rokok adalah barang yang sangat terlarang. Ada satu dua teman yang penasaran merokok dengan mengambil rokok ayahnya. 

Risikonya jika ketahuan maka sabetan sapu atau lidi mewarnai betis mereka. Tetapi sepanjang ingatan saya, tidak ada teman sekelas saya di SD yang merokok.

Sewaktu SMP dan SMA pun hanya segelintir saja yang merokok, mereka dari kalangan anak-anak yang jadi incaran guru BP karena sering bolos, dan jika ada guru atau yang mereka kenal lewat, mereka tidak berani terang-terangan merokok di tempat umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun