Mohon tunggu...
Efrat Daniel
Efrat Daniel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hey yoo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari kita belajar dasar teori strukturasi dan pemahamannya!!

9 November 2022   23:53 Diperbarui: 10 November 2022   00:00 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anthony Giddens

            Beliau lahir di London Utara pada tanggal 18 Januari 1938. Selama berpendidikan Giddens memperoleh gelar sarjananya di Universitas of Hull, jurusan Psikologi & Sosiologi (1959). Setelah itu ia memperoleh gelar magisternya di London School of Economics (LSE) dan glear Ph.D nya di King College London (1974). 

Tulisan - tulisan Giddens mengkombinasikan pemikiran klasik dengan kepekaan terhadap isu-isu teori sosial kontemporer. Karyanya yang berjudul "The Third way" membuat namanya semakin terkenal, dimana bukunya itu menarik minat Gerhard Schroeder (Kanselir Jerman) dan Tony Blair (PM Inggris).

Strukturasi 

Jadi menurut Giddens teori strukturasi merupakan sebuah upaya diantara pemahaman teori social konvensional yang cenderung berpihak atau menggunakan pendekatan yang subjektif di satu sisi serta objektif di sisi lain. yang subjektif disini maksudnya adalah yang pendekatan yang berpusat di analisis Tindakan actor atau Tindakan agen, sedangkan pada sisi objektif adalah pendekatan analisis social yang mengdepankan focus pada analisis yang bersifat structural atau makro.

Pada tokoh subjektivis dirintis oleh pendekatannya Max Weber sedangkan pada yang objektivis dirintis oleh pendekatannya Emile Durkheim, yaitu fakta social. Antara subjektiv -- objektiv, actor -- struktur, serta agen -- system maka terdapat upaya menemukan titik tengah antara masing-masing pendekatan diatas ini, yaitu teori yg dikemukakan Giddens, yaitu teori strukturasi.

Pada teori strukturasi saat melakukan analisis social kita tidak boleh melakukan keberpihakan yang teralu kuat pada salah  satu sudut pandang. menurut Giddens pada analisis social antara tiap sudut pandang bukan bersifat terpisah melainkan bersifat timbal balik.

Ketika struktur berada dalam diri seseorang actor akan bersifat constrain atau mengekang Tindakan individu tetapi saat bersamaan pula bersifat enabling artinya memampukan actor buat bisa melakukan Tindakan jadi ada proses reproduksi pada Tindakan tersebut.

 Contoh Tindakan social : berjabat tangan, menurut pandangan weber (subjektiv), Tindakan berjabat tangan dengan orang lain merupakan Tindakan social yang didasarkan pada motif individu. Berbeda dengan pandangan Durkheim (objektiv), Tindakan berjabat tangan dengan orang lain merupakan perwujudan dari struktur social dimana orang tersebut hidup, Tindakan tadi jika dipandang menurut objektivisme itu didorong oleh nilai, aturan, norma, dan tradisi yang berlaku di masyarakat.

Menurut Giddens sebenarnya polaritas tadi tidak berlangsung terpisah melainkan ada hubungan timbal balik, jadi Ketika ada control dari struktur itu yang akan memudahkan untuk actor melakukan Tindakan tertentu. Struktur menurut Giddens dibagi menjadi tiga, yaitu :

  • Struktur signifikansi, terkait dengan simbolisasi, kemampuan, kapasitas seorang actor.
  • Struktur dominasi, ini dibagi menjadi dua, ada dominasi otoritatif dan dominasi alokatif. Otoritatif adalah kemampuan actor dalam menguasai orang lain. Alokatif adalah penguasaan dalam barang atau selain manusia.
  • Struktur legitimasi, adalah sebuah pembenaran terhadap Tindakan seorang actor yang memiliki struktur social seperti itu yang diwujudkan dalam sebuah norma, hukum, dll sehingga seseorang menjadi legitimate dalam melakukan Tindakan.

Berikut contoh bagaimana ketiga struktur ini bekerja dalam diri actor dalam proses timbal balik antara individu dengan struktur social. Misal tokoh agama seperti kyai, nah sebutan ini merupakan struktur signifikansi karena terkait dengan kapasitas actor tersebut yaitu seseorang yang menguasai ilmu agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun