Mohon tunggu...
Erman Adia Kusumah
Erman Adia Kusumah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Industri Berlabel Tuhan dan Agama

9 Desember 2018   14:03 Diperbarui: 9 Desember 2018   14:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kejadianunik8.blogspot.com

Tuhan hadir sejak manusia itu diciptakan, keduanya saling membutuhkan, manusia membutuhkan sesuatu hal yang lebih tinggi, dan tuhan membutuhkan manusia untuk eksistensi kekuatannya sebagai pencipta begitu juga dengan agama yang hadir secara kelembagaan sejak berabad tahun yang lalu sebagai wadah ritual manusia dalam mencapai ketuhanan itu sendiri.

sebelum bangsa eropa apatis terhadap ketuhanan dan keagamaan, Eropa pernah begitu menjunjung tinggi keduanya sebagai sumber kehidupan manusia secara spiritual,bagaimana saat itu eropa begitu terhegemoni orang kalangan gerejawan, para manusia yang beranggap pendosa besar ia akan terkucilkan, anak-anak yang lahir diluar pernikahan "digeser" ke negeri kangguru sebagai hukuman atas perzinahan yang dilakukan kedua orang tuanya.

pada 1609 terjadinya gelombang imigrasi dari Inggris dengan mayoritas protestan dan menetap disana, kedatangan mereka mendesak bangsa asli Irlandia yang beragama Katholik muncul sehingga terjadinya gesekan diantara kedua komunitas agama tersebut yang menimbulkan perang diantara kedua kubu, mayoritas peperangan itu dimenangkan oleh kelompok protestan sehingga mampu mendominasi wilayah-wilayah ditanah Irlandia

konflik Irlandia yang selalu didasarkan kepada sentimen keagamaan ini terus menyebar ke berbagai aspek termasuk ke dunia sepakbola yang dimana pada liga sepakbola di skotlandia pun mengalami hal yang sama Glasgow Ranger direfresentasikan sebagai (Protestan) dan Glasgow Celtic (Katholik), derby ini selalu dalam tensi tinggi dan terjadi gesekan diantara keduanya, efek keagamaan masa lalu ini tidak pernah hilang dan terus dipelihara selain karena faktor gengsi kelompok, mempertahankan eksistensi sampai pada ajang entertaiment sepakbola agar pertandingan itu menarik

namun dewasa ini bangsa eropa sudah lupa akan fanatisme kepada agama, mereka lebih menyisihkan agama, namun beda dengan asia, orang asia bagi kaum-kaum orientalis Inggris dan Perancis dianggap sebagai manusia irasional, hal ini karena sistem keagamaan masih dipegang teguh nilai-nilai mistis, di Indonesia sendiri, pemerintahan mengakui 6 agama yang dianut oelh masyrakat Indonesia, Islam, Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu.

ketika pada masa kerajaan Indonesia di dominasi oleh kalangan Hindu dan Budha yang silih berganti mendominasi sistem keagamaan sebelum akhirnya Islam hadir melalui jalur perdagangan hal ini terlihat dengan terbentuknya kesultanan pertama di Aceh yaitu Peurlak, setelah itu hadirlah Kristen melalui jalur penjajahan belanda yang mengusung Gold, Glory Gospel, dimana para misionaris-misonaris jerman didatangkan ke nusantara untuk menyebarkan agama.

Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia hampir 80 persen masyarakatnya memeluk agama Islam dengan berbagai aliran mazhab, Islam begitu mendominasi dalam kehidupan masyarakat pada awal kemerdekaan para tokoh memunculkan piagam Jakarta yang terinpirasi dar piagam madinah yang berisi tentang menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya, namun akhirnya piagam jakarta tidak jadi di sahkan karena Indonesia merupan negara yang majemuk dan Indonesia didirikan bukan karena dasar keagamaan tertentu saja.

dalam kondisi negara yang mengakui banyak agama ini tidak terelakan lagi terjadi gesekan pada komunitas agama seringkali terjadi, hal ini biasanya dipicu karena persoalan kekuasaan dan kesenjangan sosial yang dibawa ke ranah agama, konflik poso ini awal mulanya terjadi pada bulan desember 1998 pasca jatuhnya orde baru, Konflik ini disebabkan beberapa faktor diantara karena pemasalahan perdagangan yang di dominasi orang Bugis dan Transmigran jawa yang bergama muslim lalu persaingan para pejabat di birokrasi pemerintahan antara kelompok Islam dan Kristen

koflik ini dibawa ke ranah agama sebagai isu paling sensitif di negara yang majemuk ini, isu agama memang adalah sesuatu hal yang paling gampang untuk di lontarkan ke publik, konflik poso ini  menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit diantara dua kelompok yang saling menyerang, konflik sempat reda, namun kembali meletus pada tahun 2000 dan ini menjadi catatan hitam bagi kehidupan beragama di Indonesia

Tuhan dan Agama menjadi "Barang Sexy" bagi kepentingan kelompok tertentu untuk memuluskan tujuannya dan seringkali masyarakat ikut terlarut dalam hegemoni kepentingan yang berbalut agama dan tuhan, hal ini memang tidak dapat dipungkiri agama vdan tuhan seperti sesuatu mesti diperuangkan karena dianggap sebagai hal yang sakral, ketika mereka mendengar agama dilecehkan mereka akan segera bergerak, namun ketika banyaknya manusia yang kelaparan mereka seperti tuli dan buta akan keadaan, bahkan seringkali tebang pilih dalam hal kemanusiaan karena latarbelakang agama.

kesesatan berfikir ini terus dipelihara demi eksistensi dan kekuasaan kelompok, demi kepentingan politik yang terus dijalankan dengan dalih agama agar banyaknya simpatisan yang ikut memilih, ini memperlihatkan orang-orang beragama lebih jahat dan busuk dibandingkan orang atheis, mereka rela merendaha ketuhanan dan keberagamaan mereka dengan cara picik, menjual keyakinan orang lain dan dirinya demi hasrat kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun