Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari Bendera hingga Sariwangi, Cerita di Balik Secangkir Teh

11 Oktober 2025   08:13 Diperbarui: 11 Oktober 2025   13:43 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Sariwangi. (Foto Antara).

Sebab, di sini kebun teh tidak ada. Kalau kopi, ya banyak. Maka, pilihan pun jatuh pada teh-teh yang beredar di pasaran, tapi punya tempat tersendiri di hati karena rasa dan kebiasaannya.

Dari Serbuk ke Celup: Dua Wajah Teh Favorit

Teh Bendera. (Foto oleh: ryandep16)
Teh Bendera. (Foto oleh: ryandep16)

Salah satu teh yang menjadi andalan keluarga kami adalah Teh Bendera, teh serbuk legendaris yang aroma dan warnanya khas. Hanya dengan setengah sendok teh saja, warnanya sudah kuning keemasan dan wanginya menenangkan. Tapi karena bentuknya masih serbuk halus, tentu harus disaring dulu sebelum diminum.

Teh ini tidak sekadar minuman, ia adalah simbol kesederhanaan rumah tangga Indonesia. Bayangkan, satu kotak Teh Bendera bisa menghasilkan puluhan cangkir teh atau bahkan empat hingga lima teko besar jika diseduh bersama keluarga. 

Sedangkan di rumah, teh ini kerap hadir saat pagi hari sebelum aktivitas dimulai, atau ketika sore menjelang, menemani camilan singkong goreng atau pisang rebus.

Rasanya mungkin tak semewah teh impor, tapi justru di situlah letak keindahannya. Ia mengingatkan bahwa kehangatan tidak selalu harus mahal. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah air panas, gula sedikit, dan seseorang untuk diajak berbagi cerita.

Berbeda dengan Teh Bendera yang masih harus disaring, Sariwangi datang membawa kemudahan baru. Teh celup pertama yang populer di Indonesia ini jadi bukti bahwa tradisi dan kemajuan bisa berjalan beriringan. Tak perlu lagi saringan atau repot mencuci ampas, tinggal celup, aduk, dan nikmati.

Teh Sariwangi. (Foto Antara).
Teh Sariwangi. (Foto Antara).

Meski sederhana, aroma dan rasanya tetap kuat. Sariwangi seperti menghadirkan keseimbangan: wangi yang menenangkan, rasa yang ringan, tapi cukup untuk menenangkan hati yang lelah. Banyak orang menjadikannya teman membaca, bekerja, atau sekadar menikmati waktu sendiri di sore hari.

Bagi penikmat teh yang tidak suka manis (seperti saya), teh ini terasa pas. Cukup dengan setengah sendok gula, atau bahkan tanpa gula sama sekali, rasa teh tetap bisa dinikmati dengan lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun