Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari Bendera hingga Sariwangi, Cerita di Balik Secangkir Teh

11 Oktober 2025   08:13 Diperbarui: 11 Oktober 2025   13:43 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Bendera. (Foto oleh: ryandep16)

Ada sesuatu yang menenangkan dari aroma teh yang baru diseduh. Uapnya naik pelan, membawa wangi lembut yang seolah bisa meluruhkan penat. 

Apalagi di tengah kesibukan dan riuhnya dunia, secangkir teh kerap menjadi jeda yang sederhana - cara paling tenang untuk berbicara dengan diri sendiri, atau sekadar menikmati waktu yang berjalan perlahan.

Minuman ini mungkin terlihat biasa, tapi di baliknya tersimpan begitu banyak cerita. Tentang keluarga, tentang kebiasaan, bahkan tentang cara kita memaknai kesederhanaan. 

Setiap daerah punya kisahnya sendiri, dan setiap cangkir menyimpan kenangan yang berbeda. Dari teh serbuk yang harus disaring hingga teh celup yang tinggal seduh, semuanya punya pesona yang khas dan tak tergantikan.

Teh dan Kebiasaan yang Tak Pernah Usang

Di setiap rumah, selalu ada cerita tentang minuman yang menjadi teman setia kala pagi masih dingin, siang terasa panjang, atau malam yang tiba terlalu cepat. 

Bagi sebagian orang, kopi menjadi pelarian paling ampuh untuk menepis kantuk dan lelah. Tapi bagi sebagian lainnya, teh adalah rumah bagi ketenangan. Minuman sederhana yang mengajarkan kita tentang waktu, kesabaran, dan keseimbangan.

Meski dunia kini dipenuhi ragam minuman modern, teh tetap punya tempat istimewa. Ia bukan sekadar cairan hangat dalam cangkir, tapi juga simbol keakraban dan kehangatan hubungan. Di banyak rumah, secangkir teh menjadi awal dari percakapan yang panjang, atau tanda kecil dari perhatian yang tulus.

Namun bicara soal teh lokal, mungkin banyak yang langsung menyebut teh Jawa Barat, seperti dari Puncak Bogor, Sukabumi, atau daerah pegunungan lainnya. Padahal, hampir di setiap daerah, orang punya cerita unik tentang teh yang mereka kenal dan minum setiap hari.

Di Lampung misalnya, daerah yang lebih terkenal dengan hamparan kebun kopinya - mencari teh lokal bukan perkara mudah. Sulit rasanya mencari teh khas Lampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun