Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reshuffle Kabinet Merah Putih: Awal Baru atau Sekadar Formalitas?

8 September 2025   20:22 Diperbarui: 8 September 2025   20:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo saat mengumumkan reshuffle kabinet pertama, langkah awal menuju perubahan arah pemerintahan. (Foto: bisnis.com)

Pergantian wajah dalam kabinet pemerintahan bukan hal asing dalam dunia politik Indonesia. Namun setiap kali reshuffle terjadi, masyarakat selalu menyambutnya dengan pertanyaan: Apa yang akan berubah? Apakah kita bisa berharap lebih?

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, reshuffle pertama Kabinet Merah Putih memunculkan dinamika dan perbincangan hangat. Bukan hanya soal siapa yang diganti dan siapa yang masuk, tetapi juga tentang arah baru yang mungkin ditempuh oleh pemerintahan ini.

Lalu, apakah reshuffle ini memberi angin segar? Atau hanya sebatas formalitas politik?

Wajah Baru, Harapan Baru

Sejak awal, publik tentu tak hanya menantikan daftar nama, tapi juga narasi besar di balik pergantian tersebut. Apakah pergantian ini menjawab kegelisahan rakyat? Apakah menteri baru bisa membawa energi segar dalam tubuh pemerintahan?

Beberapa tokoh yang masuk ke kabinet adalah figur profesional, akademisi, hingga pelaku industri. Ini menjadi sinyal positif - pemerintah membuka ruang bagi mereka yang punya rekam jejak konkret, bukan hanya dukungan politik. Di tengah tantangan zaman yang makin kompleks, kita memang butuh menteri yang bukan cuma paham teori, tapi juga eksekusi.

Namun tentu, antusiasme publik harus dibarengi dengan harapan yang realistis. Menjadi menteri bukan hanya soal pencitraan atau visi besar, tapi tentang kerja nyata, komunikasi publik yang jujur, dan keberanian mengambil keputusan yang tak selalu populer.

Yang menarik, beberapa kementerian yang selama ini dinilai "jalan di tempat", kini mendapatkan penyegaran. Muncul harapan baru, bahwa roda birokrasi bisa lebih cepat bergerak, lebih responsif, dan lebih dekat ke akar rumput.

Meski begitu, reshuffle hanyalah pintu masuk. Kerja sesungguhnya dimulai dari hari pertama mereka duduk di kursi baru. Dan di sanalah publik akan mulai menilai, bukan dari janji, tapi dari dampak yang nyata.

Sudah Cocokkah Pilihan Presiden?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun