Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reshuffle Kabinet Merah Putih: Awal Baru atau Sekadar Formalitas?

8 September 2025   20:22 Diperbarui: 8 September 2025   20:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo saat mengumumkan reshuffle kabinet pertama, langkah awal menuju perubahan arah pemerintahan. (Foto: bisnis.com)

Menilai kecocokan nama-nama yang dipilih tentu butuh waktu. Tapi kita bisa melihat beberapa hal sebagai indikator awal.

Pertama, apakah mereka mengisi ruang yang selama ini kosong secara kompetensi? Kedua, apakah mereka bisa menjawab tantangan masa kini seperti transformasi digital, pemerataan pembangunan, hingga urgensi perubahan iklim? Dan ketiga, apakah mereka bisa bekerja lintas sektor, dalam semangat kolaborasi, bukan ego sektoral?

Yang juga tak kalah penting adalah pembelajaran dari menteri sebelumnya. Karena posisi strategis seperti ini bukan hanya tentang membangun dari nol, tapi menyambung estafet. Ada program yang harus dilanjutkan, ada yang harus dikoreksi, dan ada juga yang harus dihentikan demi kepentingan yang lebih besar.

Rakyat tentu akan memantau dengan cermat. Karena di era keterbukaan informasi seperti sekarang, narasi tak bisa berdiri sendiri tanpa data dan hasil yang konkret. Kinerja adalah satu-satunya pembuktian.

Optimisme Realistis dan Refleksi Kita Semua

Di balik reshuffle ini, tersimpan refleksi yang lebih dalam: bahwa pemerintahan adalah tentang melayani. Bahwa kekuasaan, seberapapun besar dan strategisnya, tetaplah titipan rakyat.

Sebagai warga, kita tentu punya harapan. Kita ingin pemimpin yang turun ke lapangan, yang peka terhadap keluhan sederhana masyarakat. Kita mendambakan birokrasi yang tak kaku, layanan publik yang ramah, dan sistem yang memudahkan, bukan mempersulit.

Namun kita juga tahu, perubahan tak terjadi dalam sekejap. Dibutuhkan proses, konsistensi, dan kesediaan untuk mengubah budaya kerja - baik dari dalam kabinet maupun dari kita sebagai masyarakat sipil. Karena demokrasi bukan hanya milik mereka yang menjabat, tapi tanggung jawab kita bersama.

Maka di sinilah pentingnya menjaga harapan tetap hidup, tanpa lupa untuk terus mengawal. Memberi ruang untuk menteri baru bekerja, tapi juga tak segan mengingatkan jika mereka mulai melenceng dari amanah.

Reshuffle kabinet ini bukanlah jawaban akhir dari segala persoalan bangsa. Tapi ia bisa menjadi awal yang baik - jika benar-benar dimaknai sebagai kesempatan memperbaiki arah, bukan sekadar merotasi posisi.

Kabinet adalah cermin dari arah perjalanan sebuah bangsa. Dan kita, sebagai rakyat, adalah saksi sekaligus penjaga agar perjalanan itu tetap berada di jalur yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun