Setelah gol itu, Timnas U-17 tetap menjaga ritme permainan. Mereka tidak mengendurkan serangan. Beberapa peluang emas sempat tercipta. Salah satunya dari Aaron Thomas O'Neill yang lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan jeli dari Dimas Adi, tapi sayang tendangannya berhasil dipotong oleh bek lawan.
Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dan Timnas U-17 pulang ke ruang ganti dengan senyum penuh percaya diri.
Babak Kedua: Lebih Tenang dan Efektif
Memasuki babak kedua, Uzbekistan coba bangkit. Mereka mulai menemukan irama permainan dan memberikan tekanan balik ke pertahanan Timnas U-17. Namun, kali ini, pertahanan Garuda Muda tampil jauh lebih tenang dan solid. Duet I Putu Panji dan kawan-kawan berhasil membendung setiap serangan lawan. Kiper Dafa Al Gasemi juga tampil cemerlang dengan beberapa penyelamatan penting, salah satunya menepis tembakan keras dari Abruaimov di menit ke-58.
Meskipun tidak lagi bisa menciptakan peluang sebebas babak pertama, Timnas U-17 tetap efektif. Di menit ke-68, mereka berhasil menambah keunggulan. Kali ini giliran Muhamad Al Gazani yang mencatatkan namanya di papan skor.
Berawal dari skema sepak pojok yang rapi, Fabio Azkairawan mengirimkan umpan ke tiang jauh. Di sana, Al Gazani yang memenangi duel udara dengan sundulan kerasnya, berhasil menggetarkan gawang Uzbekistan untuk kedua kalinya. Skor 2-0!
Setelah gol kedua, permainan menjadi semakin alot. Uzbekistan terus mencoba menekan, tapi Timnas U-17 tak lagi lengah. Mereka berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.
Timnas Indonesia U-17 menguasai jalannya pertandingan, efektivitas serangan mereka juga patut diacungi jempol. Dari beberapa peluang yang tercipta, dua di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol. Hal ini menunjukkan bahwa para pemain asuhan Nova Arianto sudah mulai bisa memanfaatkan setiap celah yang ada.
Di sisi lain, Uzbekistan yang tampil kurang maksimal, seolah kehilangan sentuhan mereka sebagai juara Asia. Mereka kesulitan menembus pertahanan Timnas U-17 yang solid dan terorganisir. Kekalahan ini menjadi kekalahan kedua mereka di turnamen ini, setelah di laga perdana dihajar Mali 5-1.
Kemenangan ini mengantarkan Timnas Indonesia U-17 menempati posisi kedua klasemen dengan perolehan empat poin, hasil dari sekali imbang dan sekali menang. Mereka menempel ketat Mali yang berada di puncak klasemen dengan poin sempurna enam, setelah semalam juga mengandaskan perlawanan Tajikistan 4-2.
Artinya, laga terakhir pada tanggal 18 Agustus nanti akan menjadi partai final yang sesungguhnya. Indonesia akan berhadapan dengan Mali. Siapa yang menang, dialah yang akan keluar sebagai juara Piala Kemerdekaan 2025.