Jum'at malam yang cerah di Stadion Utama Sumatera Utara menjadi saksi kebangkitan Timnas Indonesia U-17. Setelah di laga perdana hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Tajikistan, semalam, anak asuh Nova Arianto tampil beringas dan sukses mengandaskan perlawanan Uzbekistan dengan skor meyakinkan 2-0.
Kemenangan ini terasa spesial, bukan cuma karena mengantar Timnas U-17 naik ke peringkat kedua klasemen sementara Piala Kemerdekaan 2025, tapi juga karena cara mereka bermain. Jauh berbeda dari laga sebelumnya, performa Timnas U-17 semalam benar-benar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini seperti pesan dari sang pelatih, "kita harus berbenah," yang dijawab tuntas oleh para pemain di lapangan.
Dominasi di Setiap Lini
Sejak menit pertama, Timnas Indonesia U-17 sudah tancap gas. Mereka langsung menerapkan high press atau tekanan tinggi yang bikin Uzbekistan kesulitan mengembangkan permainan.
Para pemain Timnas U-17 terlihat sangat kompak, bergerak bersamaan untuk menutup ruang dan merebut bola dari lawan. Taktik ini sukses besar. Uzbekistan yang notabene adalah juara Piala Asia U-17, terlihat kaget dan tak bisa leluasa menguasai bola seperti biasanya.
Meskipun mendominasi, bukan berarti serangan Timnas U-17 langsung gampang masuk. Uzbekistan, dengan kualitasnya, tetap solid dalam bertahan. Beberapa kali para pemain Garuda Muda coba menembus, tapi selalu kandas di hadapan bek-bek lawan yang sigap.
Gol Pembuka Penuh Kejelian
Keunggulan yang dinanti-nanti akhirnya datang juga. Di menit ke-17, Dimas Adi berhasil memecah kebuntuan. Gol ini bukan cuma soal keberuntungan, tapi juga kejelian dan ketenangan.
Berawal dari umpan silang yang gagal disapu bersih oleh pertahanan Uzbekistan, Dimas Adi dengan tenang menguasai bola. Dia tidak langsung menembak, melainkan mengecoh bek dan kiper lawan, baru kemudian melepaskan tembakan ringan yang bersarang di gawang.
Gol ini langsung disambut riuh sorak sorai penonton yang memadati stadion. Mereka seakan sudah menanti-nanti momen ini.