Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bikin CV yang Bikin Kamu Dilirik, Bukan Diabaikan: Panduan Jitu di Era Digital

10 Agustus 2025   06:33 Diperbarui: 10 Agustus 2025   06:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan sekadar daftar, CV adalah kunci pembuka pintu karir impianmu. (Sumber: Pexels)

Halo, kawan-kawan Kompasiner! Siapa di sini yang sedang berjuang mencari pekerjaan? Atau mungkin Anda adalah seorang fresh graduate yang sudah mengirimkan puluhan CV tapi kok belum ada panggilan juga? Rasanya frustrasi, ya. Kadang kita bertanya-tanya, apa yang salah? Apa jangan-jangan skill saya yang kurang?

Tunggu dulu. Seringkali, masalahnya bukan pada skill kita, melainkan pada cara kita "menjual" diri di atas kertas. Ya, saya sedang bicara tentang CV alias Curriculum Vitae. CV bukan hanya sekadar daftar riwayat hidup, tapi sebuah alat pemasaran profesional yang menentukan apakah Anda akan mendapat kesempatan wawancara atau CV Anda akan berakhir di tumpukan lamaran yang tidak terproses.

Masykur Isnan, Direktur Utama PT. Alihdaya Nusantara Solusi Raya dalam podcast yang saya simak dua hari lalu di kanal YouTube Gerakan Pemuda Ansor, membahas hal ini dengan memberikan banyak wawasan berharga, beliau menegaskan bahwa membuat CV itu ada seninya. Melalui tulisan singkat ini saya akan mengajak kawan-kawan pembaca membedah poin-poin penting dari podcast tersebut, ditambah dengan wawasan lain yang relevan, agar CV Anda bisa bersinar di tengah ketatnya persaingan.

Setidaknya ada lima poin penting yang harus digarisbawahi dan diperhatikan saat membuat CV untuk melamar kerja.

1. Pahami Tiga "Wajah" CV-mu

Layaknya memilih pakaian yang pas untuk sebuah acara, CV juga punya beberapa format yang bisa kita sesuaikan. Ada tiga format utama yang sering digunakan: Pertama, format kronologis. Ini format paling umum. Seseorang akan menyusun pengalaman kerja dari yang terbaru hingga yang terlama. Format ini sangat ideal kalau seseorang memiliki perjalanan karier yang stabil, runut, dan di satu bidang yang sama.

Kedua, format fungsional. Jika Anda punya jeda dalam bekerja (gap year), baru pindah karier, atau merupakan fresh graduate dengan banyak pengalaman non-formal, format ini bisa jadi penyelamat. Anda akan menonjolkan keterampilan utama Anda di bagian atas, baru setelah itu menuliskan riwayat pekerjaan tanpa terlalu fokus pada tanggal.

Ketiga, format kombinasi. Seperti namanya, format ini menggabungkan keduanya. Anda bisa menonjolkan keterampilan utama di bagian atas, lalu diikuti dengan riwayat pekerjaan secara kronologis. Format ini cocok untuk Anda yang ingin menunjukkan keunggulan skill dan sekaligus riwayat pekerjaan yang solid.

Memilih format yang tepat sangat penting. Itu seperti Anda memilih bingkai yang paling pas untuk foto terbaik Anda.

2. Kalahkan "Si Penjaga Gerbang Otomatis" (ATS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun