Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Book

Rekam Jejak Anies di Jakarta: Membaca Pemimpin dari Proses, Bukan Hanya Hasil

2 Agustus 2025   15:05 Diperbarui: 2 Agustus 2025   14:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Rekam Jejak Anies di Jakarta karya Nico Andrianto, mengulas kepemimpinan Anies berbasis data dan riset. (Foto: Dokpri/Cendekia)

Dalam dunia politik yang sering gaduh oleh narasi yang dibentuk untuk mendukung atau menjatuhkan, kehadiran buku Rekam Jejak Anies di Jakarta karya Nico Andrianto menawarkan sesuatu yang berbeda: sebuah pendekatan naratif dan analitik yang berbasis data dan riset. Buku ini berusaha menjawab satu pertanyaan penting: bagaimana sesungguhnya perjalanan Anies Baswedan selama memimpin Jakarta, kota megapolitan yang kompleks dan penuh tantangan?

Buku setebal 312 halaman ini menyajikan tinjauan mendalam atas kebijakan dan program Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (2017–2022). Bukan hanya mencatat apa yang dilakukan, tetapi juga mengajak pembaca memahami konteks, tantangan, dan pertimbangan di balik setiap langkah. Mulai dari penataan ruang kota, kebijakan transportasi, pendidikan, hingga dinamika politik pemerintahan daerah — semuanya dikupas dengan gaya yang jernih namun tetap reflektif.

Salah satu kekuatan utama buku ini adalah keberhasilannya membingkai pembangunan Jakarta tidak hanya dalam bentuk infrastruktur dan fisik, tetapi juga dalam upaya menciptakan keadilan sosial.

Dalam berbagai bab, penulis menunjukkan bagaimana pembangunan seharusnya tak melulu diukur dari gedung-gedung megah atau jalan-jalan baru, tetapi dari rasa keadilan yang dirasakan masyarakat. Apakah mereka merasa dimanusiakan? Apakah mereka mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, transportasi, dan ruang hidup?

Dalam bab-bab awal, pembaca diajak memahami visi besar Anies tentang kota yang liveable — ramah ditinggali oleh semua kalangan. Konsep digital governance dan smart city yang diterapkan selama masa pemerintahannya bukan semata demi kesan modern, tetapi untuk mempercepat pelayanan publik, memperluas jangkauan, dan menguatkan akuntabilitas. Di sinilah buku ini memberi contoh konkret bagaimana kebijakan yang inovatif bisa menyentuh aspek kemanusiaan, bukan sekadar teknokratis.

Penulis juga menunjukkan bahwa selama kepemimpinannya, Jakarta mengalami transformasi dalam banyak aspek — dari cara pemerintah berkomunikasi dengan warga, cara data digunakan untuk membuat kebijakan, hingga pelibatan masyarakat dalam pembangunan. Semua ini tidak selalu sempurna, tetapi prosesnya terdokumentasi dengan baik dalam buku ini, menjadikannya bahan renungan sekaligus pembelajaran.

Yang menarik, buku ini juga tidak menempatkan Anies dalam posisi ‘tokoh sempurna’. Justru di situlah letak kekuatannya. Ada ruang untuk kritik, ada pengakuan terhadap tantangan dan keterbatasan, serta pembacaan objektif yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik. Ini menjadikan Rekam Jejak Anies di Jakarta lebih dari sekadar buku politik — ia adalah catatan tentang proses memimpin dan dilema kebijakan di sebuah kota besar.

Bagi pembaca yang ingin melihat kepemimpinan dari sudut pandang yang lebih jernih, jauh dari polarisasi dan fanatisme, buku ini adalah pilihan yang tepat. Ia mengajak kita untuk tidak buru-buru menilai seorang pemimpin dari hasil yang tampak di permukaan, tetapi dari proses, niat, dan dampak kebijakan yang ia wariskan.

Akhirnya, buku ini menyampaikan pesan yang relevan tak hanya bagi warga Jakarta, tapi juga siapa saja yang peduli pada masa depan kota dan bangsa: bahwa keadilan sosial bukanlah hasil sampingan pembangunan, tetapi harus menjadi tujuan utama.

Informasi Buku:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun