Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Coffee | Social and Humanity | 7296

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Empat Kunci Bahagia Menurut Habib Segaf Baharun Dalwa

2 Februari 2024   20:30 Diperbarui: 2 Februari 2024   21:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahagia. pngtree. ist

Sejak ibunya terkena stroke, ia memiliki tugas tambahan. Jadi, setiap jam dua malam ibunya bangun - minta dibopong ke kamar mandi  untuk dimandikan, lalu dihanduki, dan di kembalikan ke tempat semula. Hal ini bisa menghabiskan waktu dua jam. Padahal, lelaki ini baru sampai rumah - pulang kerja jam 9 malam dan jam 6 pagi ia harus sudah berangkat kerja lagi. Karena jarak rumah dan kantor cukup jauh, agar tidak terkena macet dan telat.

Singkat cerita, orang tersebut bertanya kepada Habib Segaf Baharun terkait hukumnya apabila (seumpama) ibunya yang terkena stroke, ia suntik mati. Nauzubillah. Sembari bercerita, Habib tersenyum - geleng kepala.

"Inilah contoh ketika orang dibangun badannya saja, tetapi jiwanya tidak dibangun. Sampai punya pikiran semacam itu. Nggak ada takwa dan imannya. Status berguna, harta berguna. Lantas kenapa? Karena kurang ilmu," tutur Habib Segaf.

Dunia semakin kacau-balau, lanjut Habib, padahal di madrasah sudah mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, anak yang baik, istri yang baik. Oleh karena itu sangat penting untuk kita belajar dan memasukkan anak kita belajar di pondok pesantren. 

"Coba lihat anak-anak yang belajar di pondok pesantren. 3 bulan mereka di pondok - pulang ke rumah, sudah beda cara ngomongnya sama orang tua, sikapnya berbeda, wajahnya bercahaya. Ini semua kenapa? Karena didikan bukan cuma teori saja, tapi sekaligus dipraktikkan. Itu yang diterapkan oleh pondok-pondok pesantren," demikian tegas Habib.

Habib Segaf mengimbau agar masyarakat memasukkan anak-anaknya ke pondok atau madrasah diniyyah. Ada sebuah penelitian yang meneliti - meliputi semua profesi yang ada di Indonesia, bahwasanya sekian banyak dari 180 sekian juta umat muslim, yang pernah berjumpa dengan seorang habaib, kiai, alim-ulama (langsung lihat wajahnya - bersalaman dengannya - mendengarkan suaranya) itu cuma 15 persen. 80 persennya belum berjumpa dengan mereka. Bagaimana mungkin mereka akan tersambung ilmunya sampai kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Baca artikel lainnya;

      * Menyingkap Dunia Malam dari Novel Re dan peRempuan 

      * Hikmah dari Ketulusan Cinta Dua Sahabat Rasulullah

      * Tidak Khusyuk Saat Sholat? Minimal Lakukan Pada Tiga Waktu Ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun