Mohon tunggu...
Jaka Lelana
Jaka Lelana Mohon Tunggu... -

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya."(QS. Ali Imran: 145) Artinya, tidak seorangpun yang meninggal kecuali dengan takdir Allah, dan sehingga sempurna waktu yang telah ditetapkan Allah untuknya. Oleh karena itu Allah berfirman, "Sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengundang Kebaikan dan Ampunan Allah

6 Mei 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ALLAH tiada Tuhan yang berhak untuk diibadahi/disembah, kecuali DIA yang tiada sekutu bagi-Nya.  La ilaha ilaLLAH, sebuah kalimat agung yang setiap individu MUSLIM harus memahami syarat dan rukun-rukunnya. Dengan kalimat ini beratlah timbangan amal kebajikan dan terbukalah pintu surga untuk kita.

Muhammad adalah hamba dan utusan ALLAH (Rasulullah), meyakini kerasulan Muhammad shalallahu'alaihi wasallam sebagai Rasul terakhir serta mengimani apa yang beliau sampaikan dan wariskan (Kitabullah/Al-Qur'an & Hadist/As-Sunnah) untuk umatnya.

Syariat Islam, sebagai icon yang sebaiknya melekat dalam individu Muslim dalam memecahkan setiap persoalan dalam kehidupan ini.  Kenapa demikian, karena perintah dari ALLAH subhanahu wata'ala kepada kita untuk mengembalikan setiap persoalan yang ada kepada-Nya (Kitabullah/Al-Qur'an) dan Rasulullah (Hadist/As-Sunnah).  Demikian juga dengan janji Rasulullah, "Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, yang apabila kalian berpegang teguh kepada keduanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah  (Al-Qur'an) dan sunnah Nabi-Nya. " (HR. Malik)

Keterpurukan bangsa ini diantara penyebabnya adalah karena meninggalkan dan membuang jauh-jauh Syariat Islam dalam konteks kehidupan.  Memilah-milah mana yang menguntungkan (contoh tentang Zakat, Infaq Shodaqoh dan Haji) dan membuang jauh-jauh bila itu dianggap merugikan (contoh Huddud, Rajam, Qishas dan Jihad).  Bukankah ALLAH telah memerintahkan kepada kita."Masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (totalitas), dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syethan.  Sesungguhnya syethan adalah musuh kalian yang nyata". (QS. Al Baqarah : 208)

Menghilangkan rasa keadilan pada rakyatnya.  Kebijakan yang dibuat bukan dalam rangka mensejahterakan kehidupan bangsa, melainkan membuat semakin lebarnya jurang pemisah antara rakyat yang semakin jelata dengan penguasa yang suka pesta pora.  Kemiskinan dimana-mana, yang karenanya melahirkan kebodohan, asusila, dan kejahatan, ini semua adalah buah dari kebijakan yang bersumber dari hawa nafsu (rayu').

Kembali kepada ALLAH dan Rasul-Nya (Syariat Islam) adalah solusi untuk menyelamatkan keterpurukan bangsa ini.  Janji ALLAH pada hamba-Nya adalah nyata bagi mereka yang yakin.

Semoga ALLAH memudahkan untuk kita memenuhi setiap perintah-Nya dan meninggalkan setiap larangan-Nya.  Sehingga tegaklah hukum-hukum-Nya dan terpenuhilah negeri ini menjadi negeri yang berkah dengan penuh ampunan-Nya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun