Mohon tunggu...
Namin AB Ibnu Solihin
Namin AB Ibnu Solihin Mohon Tunggu... profesional -

Pengagas Sekolah Akhlak, Educator, Blogger, Motivator & Trainer Pendidikan, Principal dan Sekjen Komunitas Sejuta Guru NgeBlog. Yuk silaturahim ke blog saya http://motivatorkreatif.wordpress.com atau www.guruberakhlak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tukang Sapu Sekolah Itu Kini Jadi Atasan Kepala Sekolah

9 Maret 2012   08:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1331293667828581992

[caption id="attachment_175568" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Sebagai seorang pendidik saya harus belajar banyak hal tentang kehidupan, dari berbagai sumber, dari yang saya baca, dari yang saya lihat, dari yang saya kenal, dari yang saya rasakan dan dari berbagai sumber yang bisa memberikan inspirasi bagi kehidupan. Saya pun belajar dari orang tua, istri saya, putri saya,murid-murid saya, para ustasz,mahasiswa, pedagang, tukang kebun, pengamen dan belajar dari alam sekitar tempat saya hidup. Dalam artikel yang saya muat di kompasiana lebih banyak kisah-kisah inspiratif (menurut saya) dari apa yang saya alami berkenalan dengan banyak orang. Termasuk seorang tukang sapu sekolah sekalipun saya mencoba mengambil banyak hikmah dari mereka tentang makna kehidupan yang ternyata begitu luas. Karena saya memiliki tujuan untuk menyemangati para generasi muda yang memang terlahir dari kalangan "kurang mampu" untuk tetap semangat mengapai cita-cita meraih mimpi menjadi manusia terbaik. Berikut ini saya ingin berbagi kisah tentang bagaimana seorang tukang sapu sekolah bisa menjadi atasan kepala sekolah. Tukang sapu sekolah bisa jadi atasan kepala sekolah? Seperti mimpi mungkin jika kita mendengar sebuah kisah tukang sapu sekolah yang kemudian menjadi atasan kepala sekolah. Namun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk menciptakan sebuah peran kehidupan yang kemudian berbalik arah, tanpa kita duga, percayalah apapun yang terjadi pada diri kita merupakan kehedak Allah, termasuk apa yang terjadi dengan tukang sapu tersebut. Beberapa minggu yang lalu dalam sebuah pertemuan saya berkenalan dengan seorang anak muda kira-kira usianya 35 Tahun, lebih tua dari pada saya, dia adalah salah satu pengurus organisasi yang cukup besar di negeri ini, saat ini dia menjabat kalau boleh saya gambarkan seperti direktur pendidikan sebuah yayasan yang membawahi para kepala sekolah. Sebut saja namanya Gagah (Bukan naman sebenarnya), saya kasih inisial gagah, karena memang orangnya cukup gagah dan memiliki semangat juang yang tinggi. Gagah yang kini menjadi atasan para kepala sekolah itu ternyata dulunya adalah seorang tukang sapu sekolah di tempat ia bertugas saat ini. Gagah saat itu masih sekolah setingkat SMA/SMK, kebutuhan hidup dan kebutuhan uang sekolah, yang membuat gagah memberanikan diri untuk menjadi tukang sapu sekolah ditempat ia sekolah dulu. Gagah adalah anak peratauan dari sebuah desa terpecil di jawa barat, pada usia enam belas tahun seusia anak kelas satu SMA, gagah memberanikan diri untuk merantau ke Bogor sambil melanjutkan sekolah, walaupun orang tuanya terasa berat untuk mengijinkannya, gagah tetap berangkat demi mengapai cita-citanya dengan bermodal satu buah kardus pakaian sehari-hari dan pakaian seragam. Dalam perantauanya gagah akhirnya tinggal di sebuah mes sekolahnya, tempat di mana anak-anak perantauan membutuhkan tempat tinggal gratis. Termasuk gagah, yang memang berlatar belakang dari sebuah keluarga sederhana. Bersama beberapa teman dari daerah jawa gagah tinggal di mes tersebut, mengarungi suka duka menjadi anak mes yang hidup tanpa orang tua. Tempat tinggal yang sederhana itu kini tinggal sejarah dan meninggalkan kenangan manis bagi gagah. Hari-hari gagah di perantauan di lalui dengan baik-baik saja, tanpa ada kendala, kemandirian dan kegigihannya yang membuat semua berjalan dengan baik. Sehari-hari dari pagi sampai siang gagah beraktivitas sekolah sambil ikut kegiatan semacam osis, keaktifpannya bahkan menjadikan ia ketua osis pada sekolah tersebut. Menjalani kehidupan sambil sekolah dan berorgnisasi bagi gagah merupakan sebuah aktivitas yang menyenangkan dan menambah wawasan. Bagaimana Gagah Membiayai Sekolah? Suatu hari gagah di tawari oleh ketua yayasan untuk menjadi "Tukang Sapu Sekolah" di salah satu sekolah tempat ia tinggal. Awalnya ia merasa malu karena kedudukan sebagai seorang siswa dan seorang ketua osis, nanti bagaimana anggapan teman-temannya, namun akhirnya setelah berpikir tawaran itu gagah ambil juga demi kebutuhan hidup di perantauan.saat itu gagah bertugas menyapu ruang kelas dan ruang guru Sekolah Dasar dan Ruang Laboratorium Komputer. Dari tugasnya sebagai seorang tukang sapu gagah memperoleh gaji yang cukup besar pada saat itu sekitar 200 ribuan, buat gagah ini sudah cukup untuk makan sebulan dan bayar SPP yang saat itu sekitar 50 ribu rupiah. Kegiatan menyapu dan mengepel gagah lakukan disaat sore hari sekitar jam 17.00 atau jam 05 sore, saat sekolah sudah sepi, ya.. kegiatan gagah tidak ada yang mengetahuinya yang tahu tentu adalah sesama petugas kebersihan dan teman-teman yang tinggal di mes tersebut. Bahkan teman-teman sekelas, teman-teman bawahannya di osis, guru-gurunya bahkan orang tuanya sendiri sampai saat ini mereka tidak pernah ada yang tahu bahwa gagah yang aktif berorganisasi dan ketua osis itu adalah Tukang Sapu Sekolah. Bagiamana Gagah Makan? Untuk makan sehari-hari gagah mengandalkan uang gaji yang ia terima dari kerjanya sebagai seorang tukang sapu, ya, makan ala kadarnya ala anak-anak mes, yang senantiasa berbagi dalam kesederhanaan dan kebersamaan. Gagah dan teman-temannya makan denga nasi yang mereka masak sendiri di tambah dengan gorengan dan mie rebus, itulah menu makan paporit anak-anak mes, yang wajar-wajar saja kadang ada yang kena penyakit Typus. Namun selama tinggal di mes gagah tidak pernah merasakan sakit berat paling-paling katanya penyakit biri-biri, karena kekurangan Vitamin dan kebanyakan tidur di lantai. Selain makan bersama teman-teman, terkadang gagah mendapatkan jatah makanan gratis dari seorang tukang kantin, jatah itu ia peroleh karena ia sering membantu sang tukang kantin tersebut bersih-bersih. Bagaimana Prestasi Gagah ? Bila kita simak dari cerita diatas, kegiatan gagah cukup padat karena gagah memiliki kegiatan sebagai seorang pelajar, ketua osis, tukang sapu, kapan ia akan belajar. Namun ternyata di sela-sela kesibukannya di pagi hari hingga sore hari pada malam hari sehabis sholat Isya gagah memulai belajar di sebuah mesjid di tempat ia sekolah, kegiatan belajar gagah lakukan hingga menjelang jam 09 malam. Menurut ceritanya secara prestasi gagah memang tidak terlalu pinter, tepai ia pasti akan masuk kedalam tiga besar di kelasnya. Sholat lima waktupun tidak pernah gagah tinggalkan, karena baginya itulah waktu yang tepat ia memohon dan mengeluh kepada sang maha pencipta, doanya-doanya kepada Allah adalah berharap agar ia diberikan jalan terbaik dalam menapaki setia jejak kehidupannya. Berkat doan-doanya tersebut gagah selalu merasa tidak pernah ada kesulitan yang berarti. Akhir Cerita Tukang Sapu Sekolah Singkat cerita akhirnya gagah selesai juga sekolah di tempat tersebut, kegiatan menjadi Tukang Sapu Sekolah akhirnya berakhir juga. Setelah selesai sekolah akhirnya gagah pulang kampung, dengan bermodalkan Ijazah, orang tuanya sangat terharu bahkan menangis dengan keberhasilan yang gagah raih, karena orang tuanya berpisah cukup lama dan tanpa memberikan modal untuk hidup dan sekolah, akhirnya gagah bisa lulus sekolah. Keberhasilan gagah menyelesaikan sekolah membuat orang sekapungnya tidak percaya, ngapain gagah ke bogor masa sih bisa lulus sekolah, kerja apa dia? Dan sebagian warga yang lain menganggapnya gagah dapat beasiswa. Ya..selama gagah di perantauan gagah memang tidak banyak cerita tentang kehidupannya kepada warga bahkan kepada orang tuanya sendiri. Buat gagah terserah mereka memiliki pandangan apapun tentang dirinya. Gagah Si tukang Sapu yang Jadi atasan Kepala Sekolah Selesai sekolah gagah melamar kerja, namun ternyata selama sebulan mencari kerja pekerjaan itu tak gagah dapatkan. Akhirnya gagah kembali ke bogor, dan bertemu ketua Yayasan, lalu ketua yayasan mengusulkan ia untuk kuliah walaupun dengan rasa ragu dari mana ia mendpatkan uangya. Akhirnya dengan modal semangat dan keyakinan gagah pun kuliah dan kini telah selesai kuliah S1 dan bahkan S2, dari ceritanya 2015 gagah targetkan untuk menyelesaikan kuliah S3 nya. Walaupun belum terbayang modalnya dari mana namun ia yakin bahwa semuanya akan ia raih, sampai menjadi seorang profesor. Gagah yang dulu tukang sapu sekolah itu kini menjadi atasan kepala sekolah, gagah di berikan amanah untuk duduk di salah satu jabatannya yang bertugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepala sekolah. Gagah di percaya duduk di jabatan tersebut karena gagah memang konsentrasi pada dunia pendidikan, dan orang sudah mengenal perjuanganya sebagai seorang pendidik. Di usia yang masih terbilang muda gagah harus memimpin, membina dan mengawasi para kepala sekolah yang dulu menjadi guru dan atasannya. Ya..kini roda sudah berputar, pelajar yang dulu tukang sapu itu, kini Allah takdirkan untuk menjadi seorang leader bagi gurunya sendiri. Gagah merasa memang terasa berat untuk melakukan hal ini, perjuangan dan hambatan memang harus tetap di hadapi bagi gagah ini akan menjadi pengalaman hidup yang sangat berharga. Mengambil hikmah dari kisah Gagah Menulis cerita gagah membuat semangat saya menggebu-gebu, berbagai perasaan muncul dari jiwa saya, salut, terharu,menggetarkan jiwa dan perasaan-perasaan lain. Suatu hari saya berharap gagah bisa menuliskan kisahnyanya menjadi sebuah buku, yang saya yakin akan banyak memberikan Inspirasi bagi setiap orang. Mohon maaf saya tidak bisa menulis secara detail tetang kisah ini, karena saya berharap gagah bisa menuliskan kisahnya sendiri dan menjadikan sebuah buku Novel yang menginspirasi banyak orang. Yang jelas setiap kali saya bertemu dengan orang-orang seperti gagah, semakin memacu saya untuk terus semangat mengarungi kehidupan ini. Terimakasih gagah ku tunggu cerita kehidupannmu menjadi sebuah novel. Menurut para pembaca kira-kira judul Novelnya apa yah? Biar kita bisa memberi masukan sama gagah, ditunggu sarannya. Terimakasih, semoga bermanfaat.... Rumah Semangat Training Center Venezia Residence Cileungsi D2/8

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun