Pernahkah kamu merasa dihujani perhatian dan kasih sayang berlebihan di awal hubungan? Mulai dari pujian yang tak henti-hentinya, hadiah mewah, hingga janji-janji manis yang seolah tak ada habisnya? Meski terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan, hati-hati bisa jadi kamu sedang mengalami love bombing. Taktik ini seringkali digunakan untuk memikat dan mengontrol pasangan, tapi dibaliknya tersimpan bahaya yang perlu diwaspadai.
Love bombing adalah bentuk manipulasi emosional di mana seseorang memberikan perhatian, kasih sayang, atau pujian secara berlebihan di awal hubungan. Tujuannya? Membuat kamu merasa spesial dan tergantung pada mereka. Namun, setelah kamu "terjebak," sikap mereka bisa berubah drastis. Tiba-tiba, perhatian yang dulu melimpah hilang begitu saja, digantikan dengan kontrol dan tuntutan. Lalu, bagaimana membedakannya dengan cinta yang tulus?
Tapi, mengapa love bombing berbahaya? Karena ini adalah bentuk manipulasi yang bisa merusak kesehatan emosionalmu. Pasangan yang melakukan love bombing seringkali memiliki niat untuk mengontrolmu. Mereka ingin kamu merasa bergantung pada mereka, sehingga kamu sulit meninggalkan hubungan meski sudah tidak sehat. Jika kamu merasa terjebak dalam situasi ini, penting untuk segera mengambil langkah untuk melindungi dirimu sendiri.
Terakhir, ingatlah bahwa kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan seimbang. Cinta sejati tidak membutuhkan manipulasi atau kontrol. Jika kamu merasa terjebak dalam love bombing, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor hubungan. Yuk, mulai lebih peka terhadap tanda-tanda ini agar kamu bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI