"Anak-anak sudah berjuang maksimal. Kami belajar banyak dari pertandingan ini. Fokus kami berikutnya adalah memperbaiki efisiensi di depan gawang," ujar STY dalam konferensi pers pascalaga.
Harapan Belum Padam
Meski langkah menuju Piala Dunia 2026 terhenti, pencapaian Timnas Indonesia sudah melampaui ekspektasi banyak pihak. Dengan skuad muda dan semangat tinggi, Garuda dinilai telah menunjukkan kemajuan signifikan di kancah internasional.
Para suporter di media sosial tetap memberikan dukungan dan apresiasi kepada pemain. Tagar #GarudaTetapTerbang sempat menjadi trending topic, menandakan rasa bangga publik terhadap perjuangan Timnas.
Analisis Singkat
Secara statistik, Indonesia unggul dalam penguasaan bola hingga 56%, namun kalah dalam efektivitas penyelesaian akhir. Lini tengah yang sempat dominan di babak pertama mulai goyah setelah menit ke-70, memberi ruang bagi Irak untuk mengontrol permainan.
Kehadiran pemain naturalisasi seperti Verdonk, Struick, dan Ivar Jenner terbukti memperkuat karakter permainan Indonesia. Namun, absennya Elkan Baggott karena cedera membuat lini pertahanan sedikit kehilangan keseimbangan.
Penutup
Kekalahan ini memang menyakitkan, namun bukan akhir dari segalanya. Perjalanan panjang Timnas Indonesia menuju puncak sepak bola dunia masih terbuka lebar. Dengan pembenahan berkelanjutan dan regenerasi pemain yang matang, harapan tampil di panggung Piala Dunia 2030 bukan hal mustahil.
"Kegagalan hari ini adalah fondasi kesuksesan esok hari," tulis salah satu suporter di X (Twitter).
Semangat juang Timnas Indonesia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bermimpi dan berjuang membawa Garuda terbang lebih tinggi.