Kebahagiaan merupakan salah satu hal yang dikejar setiap manusia di umat bumi ini. Setiap hal yang dilakukan oleh setiap orang didunia ini seolah-olah selalu merujuk kepada kebahagiaan. Hal ini merupakan hal yang wajar karena manusia memang selalu menyukai kebahagiaan. Namun, terkadang, konsep yang dimiliki oleh setiap orang tentang kebahagiaan berbeda. Hal yang membuat bahagia bagi setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi hal yang normal juga mengingat bahwa tidak ada manusia yang sama di dunia ini, bahkan kembar identik sekalipun. Setiap orang memiliki kepribadian dan pola hidup masing-masing, hal-hal seperti itulah yang membuat pengertian kebahagiaan menjadi berbeda setiap orang.
Namun, ada satu persamaan yang dapat ditarik dari pemahaman konsep tersebut. Mungkin tidak semuanya, namun secara garis besar, setiap manusia mengartikan kebahagiaan sebagai hal yang berkaitan erat dengan sebuah pencapaian. Pencapaian dalam hal kekayaan, pencapaian dalam hal kepopuleran, pencapaian dalam hal relasi dan yang lainnya. Singkatnya, manusia mencari dan selalu berjuang untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan. Namun, dari hal ini, dapat ditarik bahwa mengejar kebahagiaan adalah hal yang tidak dapat kita lakukan ataupun pencapaian kebahagiaan tidak akan pernah terjadi tanpa ada pembaharuan konsep di pikiran kita. Ketika kita ingin mencapai sesuatu yang kita pikir akan membuat kita bahagia, ketika sudah mendapatkannya, maka mungkin kita akan bahagia, namun setelah itu kita akan bosan dan ingin mencari kebahagiaan yang lain. Hal tersebut akan berlanjut dan selalu terjadi dalam siklus yang sama. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita mengubah konsep kita terhadap kebahagiaan, mengerti bahwa kebahagiaan tidak selamanya terkait dengan pencapaian, atau kita tidak harus mengejar kebahagiaan, tapi kita bisa menciptakan kebahagiaan kita sendiri.
Kebahagiaan diatur di dalam otak. Otak yang mengatur perasaan kita mau bahagia atau tidak. Oleh karena itu, ketika kita hendak menjadi bahagia, ada baiknya jika kita mengetahui bagaimana cara kerja otak kita tentang kebahagiaan. Kita harus mengerti terlebih dahulu, apa  arti kebahagiaan yang tertanam di otak kita. Jika kita menganggap bahwa kebahagiaan adalah sebuah hal yang bisa dicapai, maka kita tidak akan pernah puas dan mencapai kebahagiaan itu. Namun, jika kita memahami bahwa kebahagiaan adalah hal yang bisa kita ciptakan sendiri, maka kita akan sering melihat hal-hal yang membuat kita bahagia. Dalam dunia psikologi, kebahagiaan diartikan sebagai hal yang dapat dinikmati serta tidak merasa kurang. Ketika kita tidak merasa kurang ataupun bersyukur, maka hal seperti itu lah yang membuat kita bahagia. Kita harus mencukupkan diri kita, kita tidak usah mengejar sebuah kebahagiaan karena kebahagiaan bisa kita ciptakan dengan cara bersyukur. Terkadang kita memaknai kebahagiaan hanyalah hal yang besar, yang tidak bisa didapatkan secara singkat. Namun, hal itu tidak selamanya, benar, kita bisa berbahagia dengan hal-hal kecil, yang ada di dalam diri kita.
