Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Teknologi untuk UKM yang Berdaya

31 Desember 2019   14:21 Diperbarui: 31 Desember 2019   15:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semoga ke depan semakin banyak lilin kecil dari tiap daerah untuk membangun Indonesia tercinta. (foto dokumentasi pribadi)

Keunggulan lainnya yang ditawarkan PT MaxZer adalah ketersediaan spare part dan service rutin. Keunggulan tersebut merupakan cara memenangkan persaingan terutama dengan produk dari luar negeri yang sejenis. "Ada jaminan kualitas produk PT MaxZer," tutur Hadi.

Ketika ditanya mengenai rencana menambah pasar baru, Hadi menjelaskan pihaknya selalu membuka peluang selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin bekerja sama. Tentunya kerja sama tersebut berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Apalagi  prospek ke depannya semakin luas.

Potensi UKM

Faktanya inovator di bidang teknologi menghadapi problematika mengkomersialisasikan karya ciptanya. Untuk itu Hadi mendorong pemuda mengambil peluang yang ada. Kondisi tersebut lantaran teknologi yang semakin maju yang membuat sumber daya manusia (SDM) mumpuni semakin sulit dicari.

Memang tidak mudah dan butuh waktu. Oleh karena itu pemuda harus mempersiapkan banyak hal. "Fokus pada bidang yang digeluti sampai jadi besar. Kalau kita fokus sukses akan menjemput," ujar Hadi.

Hadi ingin semakin banyak penemuan kreasi anak muda yang memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak berhenti sebatas laporan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai karya anak bangsanya. Oleh karena itu pemuda harus terus berprestasi, berinovasi, dan pantang menyerah.

Melihat persoalan tersebut sejak dini Hadi telah bekerja sama dengan beberapa supplier yang bisa mendukung usahanya, dari segi teknologi maupun otomatisasi. Namun demikian semua itu kembali ke pasar. Di satu sisi industri butuh efisiensi dan efektivitas sementara di sisi lain dikhawatirkan UKM kerepotan mengoperasikan alat yang terlalu canggih.

Teknologi Sulis yang sederhana membuatnya mudah dioperasikan. Dibandingkan mesin pasteurisasi biasa yang menggunakan pemanas dengan daya sampai 1500 watt, Sulis terbilang hemat energi dengan daya 90 watt.

Hadi memandang potensi di daerah sangat besar. UKM mempunyai bahan baku yang tidak dimiliki orang kota. Bahan baku dengan sentuhan teknologi diyakini bisa menghasilkan produk dengan nilai jual yang lebih besar.

Hal tersebut dinilai lebih menghasilkan ketimbang hanya menjual bahan baku. "Jika petani, peternak, atau nelayan diberikan edukasi mengenai pembuatan suatu produk dan penjualannya akan menghasilkan potensi yang luar biasa" ujar Hadi.

Disinggung mengenai suka duka menjalani usaha, Hadi mengungkapkan rasa syukurnya karena Sulis telah memberi manfaat untuk masyarakat terutama UKM. Terkadang Hadi diliputi kecemasan saat pesanan mesin sedikit sebab ia harus menghidupi banyak karyawan. "Pengusaha harus menguasai ilmu manajemen keuangan sampai manajemen produksi," tutur Hadi yang sering mengikuti diklat untuk menambah ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun