Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi Zaman Now, Bisnis Masa Depan

22 Oktober 2019   09:57 Diperbarui: 22 Oktober 2019   10:00 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koperasi harus mengikuti perkembangan teknologi. (sumber foto: cpssoft.com)

Apakah koperasi bisa menarik anak muda? Zaman now bicara internet, revolusi industri, hingga artificial intelligence. Bagaimana memanfaatkan teknologi informasi tersebut? Ternyata di Indonesia terdapat 143,26 juta orang yang mengakses internet atau lebih dari 50% jumlah penduduk. 

Sebetulnya potensinya sangat besar bagi koperasi dalam memanfaatkan kondisi yang shifting. Harus ada disruptive leader yang membawa visi masa depan ke masa kini.

Jawa, Bali, dan Sumatera memiliki koneksi internet paling tinggi. Artinya potensi pasar di wilayah tersebut bisa ditangkap oleh koperasi zaman now. Know your customer, know your market. Gen Z memiliki  penetrasi internet paling tinggi. Pasar tersebut harus ditangkap koperasi. 

Menanggapi fakta tersebut, pengelola koperasi harus mengubah dirinya untuk masuk ke era teknologi informasi.

Seiring dengan masuknya dana desa, warga bisa mengakses internet melalui smartphone. Dengan demikian mereka turut serta dalam proses pembangunan. Potensi besar tersebut sangat menarik di era saat ini. 

Koperasi zaman now terkait dengan humane entrepreneurship. Adanya konektivitas antara pemilik perusahaan dan karyawan. Bicara koperasi, koperasi menjadi milik dan dikelola anggota.

Terkait teknologi digital, koperasi bisa menjadi alat atau instrumen untuk menarik dan melayani anggota. Sangat jelas bahwa koperasi mempunyai nilai dan prinsip untuk dijalankan. Marketing 4.0 menunjukkan bukan daya beli yang turun melainkan shifting ke online.

Sentuhan online mendiferensiasikan sebuah perusahaan. Untuk itu harus ada pelatihan ulang untuk SDM yang akan menangani marketing 4.0. Dengan demikian mereka mampu  membuat kemasan yang bagus sampai artificial intelligence yang diimbangi dengan kualitas human to human. Intinya membantu perusahaan berelasi dengan pelanggan.

Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi. Sebagai gambaran, kursus untuk anak secara online dengan tiga kelebihan, yaitu murah, efisien dan efektif, serta berulang. 

Bicara pendidikan, adakah koperasi yang melakukan hal serupa untuk mendidik anggotanya atau mengedukasi masyarakat? Koperasi sebenarnya bisa diperkenalkan sejak dini. Sayangnya terkendala pada kurikulum. 

Sebagai contoh, koperasi siswa di beberapa SMK. Apakah koperasi bisa menjadi media bagi siswa untuk berwirausaha? Salah satu titik masuk bonus demografi adalah koperasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun