Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Membuka Peluang Pasar untuk UKM di Manado

8 Desember 2018   19:41 Diperbarui: 8 Desember 2018   21:42 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk UD Ester Mandiri yang berbasis kayu kelapa. (foto dokumentasi pribadi)

Tidak kalah terhormatnya memenuhi permintaan pasar dalam negeri ketimbang Indonesia dibanjiri produk dari negara lain. Promosi 'pakai produk Indonesia keren' perlu terus digencarkan. 

Sehubungan dengan pernyataan tersebut, penulis berkesempatan  mewawancarai pelaku UKM dari Manado, Sulawesi Utara di ajang Trade Expo Indonesia 2018. 

La Aji Lukas memulai usaha  yang berbasis kayu kelapa pada 2006. Sebelumnya ia bekerja selama lebih  dari 20 tahun di perusahaan kayu kelapa di Manado. Lukas menabung  sedikit demi sedikit untuk membeli mesin. Setelah dirasa memiliki modal  yang cukup, ia mengundurkan diri.

La Aji Lukas, pelaku UKM yang sebelumnya memiliki pengalaman 20 tahun bekerja di perusahaan kayu kelapa. (foto dokumentasi pribadi)
La Aji Lukas, pelaku UKM yang sebelumnya memiliki pengalaman 20 tahun bekerja di perusahaan kayu kelapa. (foto dokumentasi pribadi)
Sehari-hari Lukas dibantu empat  karyawan. Varian produk UD Ester Mandiri, diantaranya wadah tissue,  wadah pena, dan furniture. Lukas melayani semua permintaan konsumen,  termasuk mereka yang mengajukan desain sendiri.

Selama ini Lukas  bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado.  Keterlibatannya di TEI untuk pertama kalinya tidak lepas dari bantuan  dinas. 

Bersama rekan pelaku UKM, Lukas terpilih mewakili Sulawesi Utara  dalam program Designer Dispatch Service yang diadakan Kementerian  Perdagangan (Kemendag). "Saya bersyukur dan berterima kasih kepada  Kemendag. Ternyata yang selama ini kami impikan dan pikirkan  sangat  membantu kami. Saya tidak bisa membalas semua itu," ujar Lukas.

Setelah  mengikuti TEI, Lukas mengaku sangat puas dengan pelayanan Kemendag. Itu  di luar  dugaannya. Lukas memperoleh banyak kenalan baru. Selain itu ia  disatukan dengan pelaku UKM dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka  saling mendukung. "Kami khususnya di Indonesia Timur dengan batasan  jarak bisa juga sampai ke atas," kata Lukas.

Lukas berharap  pengalamannya mengikuti TEI bisa menyemangati pelaku UKM di Sulawesi  Utara. Selama mengikuti TEI, Lukas mendapat banyak respon. Peminat  produknya, antara lain Meksiko, Perancis, dan Arab Saudi. "Kemarin ada  yang memaksa beli produk untuk sampel. Saya sampaikan bahwa produk di  sini hanya display," kata Lukas.

Produk kayu kelapa yang berniat merambah pasar luar negeri. (foto dokumentasi pribadi)
Produk kayu kelapa yang berniat merambah pasar luar negeri. (foto dokumentasi pribadi)
Pemasaran produk UD Ester Mandiri  dilakukan melalui pameran yang diselenggarakan, diantaranya oleh dinas  pariwisata dan dinas koperasi. Penjualan produk tersebut dalam jumlah  kecil telah mencapai Perancis, Australia, dan Belanda. 

Selain itu produk  dipasarkan di delapan galeri di Manado. Lukas menilai pasokan  cinderamata berciri khas Manado terbilang kurang. Pasalnya perajin yang  memiliki skill baik juga sangat kurang. Padahal bahan baku kelapa  melimpah di wilayahnya. Lukas juga mengakui peralatan yang didatangkan  dari Jawa ke Manado mengalami kenaikan harga. "Di Manado hanya ada enam  sampai tujuh perajin yang masih eksis," tutur Lukas.

Lukas selama  ini hanya fokus pada kebutuhan pasar lokal. Setelah mengikuti TEI, ia  mendapat pencerahan bahwa ada kebutuhan dari pasar luar negeri. Mereka  menyukai desain natural dan simpel serta multifungsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun