Tercatat hingga saat ini ada 100-an orang yang telah mengikuti kursus craft di workshopnya. Wirasanti juga sering diminta mengajar di kantor. Tak hanya itu ia pernah mengajar rajut dan sulam pita di pesantren.
Toolkit tersebut biasanya digunakan peserta kursus untuk mengajar lagi. Aplikasi kimekomi patchwork yang berfungsi dekoratif , diantaranya kalung, gantungan kunci, sampai magnet kulkas. "Selama  bergelut di bidang craft kita harus terus menggali hal apapun," kata Wirasanti.
Wirasanti mengaku belum mengoptimalkan pemasaran melalui social media. Selama ini ia hanya memanfaatkan pemasaran melalui Facebook. Wirasanti tidak keberatan produknya ditiru. Kondisi tersebut memacu dirinya memikirkan ide lain.Â
Permintaan paling tinggi adalah kotak decoupage dan keyholder yang biasanya digunakan untuk souvenir. Bicara pengembangan pasar, Wirasanti merasa harus mengukur kapasitas diri. Apalagi craft membutuhkan kesabaran. "Ide sebenarnya banyak tapi kembali kepada kemampuan. Apalagi saya semakin tua. Harapan saya paling tidak wanita punya keahlian yang kelak berguna," ujar Wirasanti.