Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bappenas dalam Konteks Demokrasi

5 September 2016   23:07 Diperbarui: 5 September 2016   23:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bambang menekankan Bappenas hari ini adalah Bappenas yang tentunya harus berbeda dengan Bappenas era Orde Baru

Di akhir dialog Bambang menyampaikan pesan kepada Kompasianer untuk mendorong generasi muda  bersemangat menggerakkan ekonomi Indonesia. Indonesia saat ini kekurangan wirausaha. Bappenas selalu berupaya membuat kebijakan dan perencanaan ekonomi yang ramah terhadap sektor swasta. Negara mampu   berjalan dengan peran sektor swasta yang difasilitasi pemerintah. Bambang memberi ilustrasi Korea Selatan yang fokus ke industrialisasi. Ditekuni sejak awal, diperkuat dan diperdalam. 

Sepuluh tahun lalu merk handphone yang dikenal adalah Nokia atau Ericsson. Saat ini siapa yang tidak menggenggam  Samsung. Industri disebut bagus jika memiliki divisi  R&D  (product development),  harus menjadi inovator. Masa depan dunia adalah industri yang berbasis kreatif, IT, dan digital. Industri yang berjaya 20 tahun lalu adalah  ritel dan  tambang. Selanjutnya terjadi perubahan, 10 tahun belakangan industri yang berjaya adalah IT. “Ada  perubahan total industri, tidak hanya dikuasai orang muda juga marketnya,” tutur Bambang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun