Mohon tunggu...
Juli Nugroho
Juli Nugroho Mohon Tunggu... Konsultan - Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Penggiat Literasi "AyoGemar Membaca". Penggiat Pelatihan PramugariCerdasAcademy Penggiat UMKM MitraSahabatBisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekarang, Awak Kabin Garuda Minimal D3

3 September 2016   10:00 Diperbarui: 28 Oktober 2016   14:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Beberapa hari belakangan ini banyak Wannabe Flight Attendants (FA) yang menjadi friends di akun Line yang saya buat khusus untuk berdiskusi tentang berbagai topik yang berkaitan dengan dunia awak kabin melakukan chat dengan saya yang intinya mereka mengeluhkan tentang adanya perubahan persyaratan pendidikan minimal untuk tes seleksi menjad awak kabin Garuda Indonesia.

Seperti juga maskapai penerbangan lain di Indonesia, Garuda Indonesia sebelumnya memang hanya mensyaratkan pendidikan minimal SLTA untuk dapat mengikuti tes seleksi awak kabinnya. Hal ini membuka peluang bagi anak anak tamatan SLTA untuk dapat mengejar impiannya untuk dapat berprofesi sebagai awak kabin maskapai kebanggaan negeri itu. Profesi Pramugari memang profesi yang cukup diminati oleh remaja Indonesia. Meskipun pekerjaan sebagai pramugari memiliki resiko yang cukup tinggi, memiliki tanggung jawab yang sangat luar biasa dan juga jadwal yang sangat padat, namun profesi ini juga menjanjikan banyak hal menarik lainnya seperti penghasilan yang cukup tinggi, perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia atau dunia dan selalu bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda pula.

Tidaklah mengherankan bila saat ini banyak sekali training yang berkaitan dengan kepramugariaan di berbagai kota di Indonesia, Mulai dari seminar 1 hari, Training satu bulanan hingga training intensif dengan sistem asrama. Biayanyapun juga sangat beragam mulai dari puluhan ribu,  hingga puluhan juta rupiah. Bahkan ada juga sekolah pramugari "yang menjanjikan" para alumninya untuk pasti langsung diterima di maskapai penerbangan tertentu. 

Adanya perubahan persyaratan minimal yang diterapkan Garuda Indonesia tentunya akan memupuskan harapan para remaja lulusan SLTA untuk dapat bergabung sebagai FA Garuda Indonesia dengan zero experience. 

Kebijakan baru ini tidak membuat saya terkejut. Saya teringat hampir setahun yang lalu pernah berdiskusi secara dengan tim awak kabin salah satu airlines terkemuka Indonesia dengan topik seputar service excellence. Berdasarkan pengamatan mereka ada kecenderungan para  FA yang usianya sangat belia ini agak canggung saat berhadapan dengan para penumpang dan kurang memberikan perhatian secara tulus (sincere). 

Dalam diskusi tersebut  juga sempat tercetus bahwa kemungkinan faktor penyebab hal ini antara lain karena faktor kematangan usia dan tingkat pendidikan awak kabin yang bersangkutan. Untuk mengatasi hal ini, pihak maskapai terus melakukan pembinaan dan coaching kepada para awak kabinnya baik saat di udara maupun di darat secara berkesinambungan.

Apa yang dilakukan oleh Garuda Indonesia patut dihormati, karena apa yang mereka lakukan tentunya dalam upaya untuk semakin meningkatkan pelayanan kelas dunia kepada pelanggan melalui peningkatkan kualitas para awak kabinnya, sehingga kedepannya predikat the best cabin crew in the world dapat tetap dipertahankannya.

Bisa jadi juga, pihak Garuda Indonesia melakukan benchmark terhadap apa yg dilakukan oleh Airlines negeri Jiran,  SQ yang mempersyaratkan D3 bagi yg sdh memiliki pengalaman kerja atau S1 yang baru lulus sebagai persyaratan minimalnya. Juga apa yang dilakukan oleh Phillipine Airlines yang mensyaratkan pendidikan "college" bagi cabin crewnya.

Nah, buat para Wanna be FA yang tamatan SLTA janganlah berkecil hati, meskipun peluang kalian untuk berkarya sebagai awak kabin di maskapai kebanggaan negeri ini hampir tertutup, tetapi sesungguhnya pintu kesempatan di airlines lainnya masih tetap terbuka. Ayo tunjukkan kualitas diri kalian, berkaryalah dengan sebaik baiknya dan harumkanlah nama airlines tersebut di saat kalian bekerja. Good Luck! (Coach Juli Nugroho - Empowerment Coach)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun