Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Sepintas Gambaran Transportasi di Italia

8 April 2022   05:00 Diperbarui: 8 April 2022   15:12 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga mobil relatif murah, biaya pemeliharaan itu yang mahal (foto dokpri) 

Cukup praktis berbelanja dengan bus atau tram, sebab keluar dari supermarket langsung dapat halte. Selain itu, dekat juga dengan tempat penyeberangan pejalan kaki.

Wah, seandainya halte-halte bus seperti Transjakarta dibuat lebih simpel, mungkin menjadi pilihan utama pejalan kaki yang umumnya stress harus melewati jembatan panjang untuk sampai di mulut halte.

Oh ya untuk penyeberangan jalan, umumnya dibuatkan sottopassaggio (subway). Selain faktor keamanan menyeberang lewat bawah tanah, saya perhatikan langit yang tersisa di kota-kota besar telah dipenuhi kabel-kabel tram.

Halte bus dan tram di sini,umumnya menjadi satu. Kendaraan umum yang mampir, cukup teratur dan lancar bergantian sesuai jadwal. Jumlahnya juga lumayan banyak. Bisa dibilang, kendaraan dari Mestre ke Venezia lewat setiap 2 menit.

Rute panjang dengan penumpang padat, disediakan bus dempet. Rute ke bandara, kursi penumpangnya dibikin sedikit karena ruang yang ada dipakai untuk sarana menyimpan koper (bagasi). Toh jarak ke bandara juga tidak terlalu jauh.

Fasilitas untuk penumpang, umumnya cukup baik. Untuk mereka yang memakai kursi roda, ada panel otomatis di bawah pintu tengah untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dengan kebutuhan khusus ini.


Bagi ibu-ibu yang memakai tas belanja beroda atau mereka yang pakai alat bantu jalan beroda, umumnya bus di sini dilengkapi teknologi sehingga pintu masuk bisa direndahkan untuk memudahkan penumpang naik dengan aman.

Pemerintah setempat juga berusaha membuat halte-halte dengan ketinggian sejajar pintu masuk bus atau tram. Jadi penumpang tidak perlu ambil ancang-ancang mengangkat kaki tinggi-tinggi.

Masalah 'jatah tempo' menurunkan dan menaikan penumpang, sopir biasanya akan menyesuaikan jarak tempuh. Sedapat mungkin bisa tiba tepat waktu di halte berikutnya agar tidak dikomplen oleh calon penumpang berikutnya.

Jam dan hari kerja (Senin sampai Jumat), penumpang kendaraan umum bisa membludak. Kalau kita bijak, bisa menghindar jam sibuk ini.

Misalnya, sebelum jam 08.00 super penuh dengan pelajar dan pegawai. Siang jam 13-14 biasanya anak-anak sekolahan. Petang jam 17-18 isinya penumpang pegawai kantoran dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun