Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mensyukuri Kemarau Rawamangun dan Oderzo

5 September 2021   14:00 Diperbarui: 6 September 2021   05:04 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa sumber mata air alami di Oderzo, peninggalan masa lalu (Foto pribadi)  

Salah satu dari beberapa titik pengolahan air sungai Monticano yang tersebar di Oderzo (Foto pribadi)
Salah satu dari beberapa titik pengolahan air sungai Monticano yang tersebar di Oderzo (Foto pribadi)

Sistem pengairan ini sudah diterapkan sejak masa kerajaan Romawi masih jaya. Seiring perkembangan zaman, sekarang sistemnya jauh lebih praktis berkat teknologi. 

Dengan sistem Romawi kuno, teorinya air pancuran umum bisa diminum langsung. Misalnya di beberapa titik sumber mata air seperti air mancur atau kran di taman publik, airnya masih bisa diminum langsung. Namun kini sudah mulai dipasang pengumuman 'non potabile' (tidak dapat diminum) di beberapa pancuran publik.

Beberapa sumber mata air alami di Oderzo, peninggalan masa lalu (Foto pribadi)  
Beberapa sumber mata air alami di Oderzo, peninggalan masa lalu (Foto pribadi)  

Menurut hasil penelitian, air yang meresap langsung di tanah sudah banyak yang terkontaminasi akibat pemakaian pupuk kimia dan penyemprot hama dengan insektisida. Maka, lebih aman mengkonsumsi air kran rumahan yang telah melewati proses penyulingan sistem di atas. 

Selain itu, comune (pemerintah daerah) dan pihak pengelola air kota dalam hal ini Piave Servizio, juga menyiapkan 2 kios swalayan air minum di kota Oderzo. 


Harga per liter relatif murah. Kios ini menjual air minum naturale (natural/netral) dan frizzante (bersoda). Saat musim panas, kios ini menjadi sasaran konsumen.

Kios swalayan air minum (Foto pribadi)
Kios swalayan air minum (Foto pribadi)

Dalam lamunan, saya sering membayangkan seandainya ibu kota baru memiliki sistem pengairan yang bisa diminum langsung. Ah, betapa bahagianya rakyat Indonesia. 

Ada penghematan dana yang selama ini dialokasikan untuk membeli air minum kemasan. Tentu lingkungan pun semakin bersih dan sehat karena jumlah sampah botol plastik otomatis ikut berkurang.

Tinggal di negeri subtropis, iklimnya jauh lebih ekstrem di banding negeri tropis secara umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun