Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sekarang, Nak.. Not Today! (3)

20 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 20 Mei 2021   08:37 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasrina sedang proses donor dengan mesin (Foto dok. Pribadi)

Sudah mulai familier mendengar kata 'akan operasi pembuatan kateter baru', pikiran Kasrina hari itu biasa-biasa saja. Apalagi jadwal rencana operasi akan dilakukan sore hari sekitar jam 16-17, jadi ia mencoba untuk santai, tidak berpikir aneh-aneh.

Namun saat ia mendapati Andrej dengan semua badan yang sudah ditusuk sana-sini sampai ke tangan, ia langsung lunglai. Kalau hanya tangan, bukan pemandangan aneh, sebab sebelumnya sudah berkali-kali ditusuk. Waktu awal-awal di Serbia, bisa sampai dua kali dalam sehari. Satu kali pembuatan, bisa 4-5 kali ditusuk, baru bisa terpasang. Mungkin karena fisik bayi masih sangat kecil, jadi sulit untuk mendapat posisi yang tepat. Biasa mereka lakukan pagi hari. Nanti sorenya kalau kedapatan macet, dibuatkan baru lagi. Sampai sekarang semua bekas tusukan pun, masih terlihat di tangan Andrej.

Pada hari Andrej harus dioperasi, ritme detak jantungnya memang sangat tinggi, sekitar 185-200. Dokter sempat mencurigai mesin yang dikira eror. Karena itu dicek ulang secara manual. Hasilnya tetap sama. Juga saat dicek dengan stetoskop, memang tetap sejumlah itu.

Sambil menunggu jadwal operasi sore hari, tiba-tiba jam 12.10 Andrej menangis kencang. Keadaannya semakin memburuk. Sekitar 5-6 dokter datang ke kamar untuk melihat dan mengecek kondisi Andrej. Dokter bilang 3 jam lagi akan dilakukan operasi. Artinya dipercepat dari jadwal semula karena harus dilakukan jeda waktu 3 jam agar bisa diberikan anestesi.

Mendadak dokter Zecca mengajak Kasrina untuk gabung bersama mereka ke ruang pertemuan. Selama ini dokter biasanya menyampaikan informasi pada saat mengunjungi pasien. Tentu ada hal serius yang ingin disampaikan tim dokter. Jadi, Andrej ditinggal bersama 2 perawat dan 2 asisten perawat di kamar.

PULMONARY HYPERTENSI

Sepanjang jalan melalui koridor, hati Kasrina mulai resah. Sejumlah pertanyaan mulai memenuhi benak. Tumben sampai dipanggil ikut pertemuan. Batinnya bertanya sambil berusaha tenang, "Ada apa ya Allah?"

Dalam ruangan itu, ternyata sudah banyak dokter yang duduk menanti. Sedikit salah tingkah, langkahnya semakin gontai seperti terdakwa memasuki ruang pengadilan. Kasrina bisa merasakan semua mata tertuju saat dirinya melangkah melewati pintu ruangan sampai dipersilakan duduk di kursi depan menghadap hadirin yang semuanya berbaju seragam medik.

Ia duduk di sebelah kiri dokter Zacca, lainnya di depan. Ruang meeting itu penuh dokter. Sudah tak sempat menghitung, tapi lebih dari 7 dokter di hadapan mereka. Dokter Marco Zecca dengan tenang bilang, "Mom, seperti kita ketahui bersama bahwa kondisi anak Anda saat ini kritis. Saturasinya sangat rendah, aritmianya tinggi. Dan ternyata ditemukan pulmonary hypertensi pada Andrej. Karena itu, beberapa jam mendatang, akan dilakukan operasi pembuatan kateter yang sangat penting. Namun apapun yang terjadi nantinya, kami tidak bisa menjamin"

Ucapan dokter Zecca, serasa bagai petir menyambar di siang bolong. Kasrina merasa sesak dada secara tiba-tiba. Namun ia berusaha tetap tenang mengendalikan napas secara normal.

Kemudian dokter Zecca memperkenalkan rekan sejawatnya, penanggungjawab ruang operasi. Dokter ini membenarkan ucapan rekannya, bahwa kemungkinan berhasil hanya 30% kalau melihat kondisi Andrej saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun