Mohon tunggu...
Claudia PutriPitaloka
Claudia PutriPitaloka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Pilar Bank Indonesia dalam Mengembangkan Ekonomi Keuangan Syariah

22 November 2020   18:23 Diperbarui: 23 November 2020   21:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bank Indonesia memiliki peran dalam pengawasan transaksi moneter yang dimana hal tersebut berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak dapat dilakukan sendiri oleh Bank Indonesia, melainkan harus bekerja sama dengan beberapa pihak yakni pemerintah, OJK, dan pihak-pihak terkait. Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia cukup tertinggal bila dibandingkan dengan negara yang bukan mayoritas penduduknya muslim. Oleh karena itu, Bank Indonesia terus mengupayakan agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah terus meningkat.

Ekonomi syariah kini tengah menjadi trend model bisnis di berbagai negara, seperti adanya halal cosmetics, halal food, halal meat.  Negara-negara tersebut diantaranya Thailand, Korea, Australia dan negara-negara lainnya. Meskipun bukan negara mayoritas muslim akan tetapi trend ini cukup berkembang menjadi lifestyle penduduk di negara tersebut.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam wawancaranya di Metrotvnews menyatakan bahwa perlunya sinergi antar pihak untuk mengembangkan ekonomi syariah agar Indonesia tidak tertinggal. Kemudian, pengembangan keuangan syariah juga tidak dapat dilepaskan dari ekonomi artinya antara ekonomi dan keuangan syariah harus menyatu. Bank Indonesia berkepentingan dalam hal ini karena pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sangat mendukung tugas-tugas dari Bank Indonesia. Misalnya di sektor pertanian perekonomiannya maju maka inflasi menjadi terkendali, atau jika ekspor UMKM syariah maju maka nilai tukar akan stabil ketika transaksi defisitnya menurun. Efektivitas kebijakan moneter juga dapat dilihat dari perkembangan keuangan syariah.

Di Indonesia telah terbentuk Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS) dan diketuai oleh Bapak Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Sebagai ketua pelaksana hariannya. Komite Nasional Ekonomi Syariah beranggotakan Kementrian Lembaga, Bank Indonesia, OJK, dunia usaha, dan berbagai asosiasi termasuk MUI, BAZNAS, dan BWI. Dalam bidang keuangan syariah,  OJK adalah perbankannya. Sedangkan Bank Indonesia bergerak di pasar keuangan syariah yaitu pasar uang dan pasar valas.  Kebijakan moneter Bank Indonesia tidak hanya konvensional, tetapi juga kebijakan moneter syariah dan makroprudensial syariah. Selain itu, Bank Indonesia juga turut mengembangkan paser keuangan ssyariahKeuangan Sosial Syariah yaitu zakat , infaq, wakaf, dan shadaqah bersama Komite Nasional Ekonomi Syariah untuk dapat memajukan perekonomian umat.

 

Ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan. Bank Indonesia memiliki blueprint dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia memiliki tiga pilar. Pilar pertama adalah pengembangan ekonomi syariah, yaitu  mengupayakan agar Indonesia secara cepat dapat mengembangkan ekonomi keuangan syariah. Bank Indonesia mengupayakan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar akan tetapi juga pelaku. Hal tersebut dilihat dari strukturnya. Ekonomi syariah tujuan akhirnya untuk menciptakan mata rantai ekonomi halal atau halal economic value chains hal ini dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi umat, Bank Indonesia mengadakan program pemberdayaan ekonomi pesantren yang ditingkatkan dari tahun ke tahun. Saat ini telah ada Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren atau Hebitren. Kemudian, industri halal di Indonesia. Misalnya, ndonesia memiliki keunggulan kompetitif di sektor pertanian, makanan dan minuman, fashion muslim, pariwisata ramah muslim. Bank Indonesia bekerja sama dengan asosasi-asosiasi di seluruh dunia, ada yang bergerak di bidang pariwisata, bidang makanan dan minuman halal, dan juga fashion. Inilah yang disebut halal economic value chains yaitu menyambungkan asosiasi-asosiasi tersebut dengan ekonomi umat. Sehingga Indonesia secara keseluruhan membentuk halal economic value chains dari strukturnya dan secara bertahap menuju orientasi ekspor dan orientasi digital.

Pilar yang kedua adalah di bidang sistem keuangan syariah, Bank Indonesia telah banyak membuat kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial yang berbasis syariah. Kemudian, Bank Indonesia mengembangkan pasar uang syariah yang semakin lama berdasarkan Sukuk BI yang disebut dengan keuangan komersial syariah. Selain itu, ada juga yang disebut dengan keuangan sosial syariah yang didalamnya terdiri dari zakat, infaq, wakaf, dan shadaqah. Bank Indonesia bekerja sama dengan BAZNAS dan BWI agar dapat memobilisasi agar lebih produktif.

Pilar yang ketiga adalah riset edukasi literasi dalam hal ini Bank Indonesia bekerja sama dengan Dikti, dan Kemenag, dan lebih dari 70 universitas membangun standard kurikulum ekonomi keuangan syariah. Bank Indonesia juga tengah mengembangkan interpreneur baik yang berbasis pesantren maupun industri. Dan halal lifestyle campaign termasuk penyelenggaraan Fesyar setiap tiga tahun sekali di beberapa wilayah yaitu wilayah Timur, Jawa, dan Sumatera.

Ketiga pilar tersebut harus menyatu dan bersinergi dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah. Bank Indonesia juga menfokuskan agar Indonesia menjadi negara yang kompetitif agar tidak hanya menjadi pasar saja akan tetapi juga pelaku. Kemudian, meningkatkan produksi dan juga konsumsi dalam bidang makanan dan minuman hal. Kemudian, dalam bidang fashion dan juga di bidang tourism. Selain itu Bank Indonesia juga memberdayakan UMKM di Indonesia serta melakukan kampanye untuk mengajak para pelaku UMKM mendigitalkan sistem pembayaaran menggunakan sistem pembayaran QRIS. Bank Indonesia tengah dalam proses pengembangan BI Fast Payment, sehingga nantinya sistem pembayaran QRIS dapat langsung terhubung ke fintech yang nantinya terhubung ke digital banking dalam 24 jam. Dalam hal ini, Bank Indonesia melakukan kerjasama dengan industri perbankan dan juga non-perbankan.

Bank Indonesia terus berupaya untuk tetap bersinergi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mendorong ekonomi keuangan syariah di Indonesia agar tidak tertinggal dengan negara lain. Apalagi, seperti kita ketahui bahwa penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim. Bank Indonesia juga terus melakukan pengawasan sehingga kebijakan-kebijakannya dalam perekonomian syariah dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Sehingga diharapkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat berkembang dengan pesat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun