Mohon tunggu...
Clarisa Shinta Alfira
Clarisa Shinta Alfira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah pribadi yang aktif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN Tematik Undip Kenalkan Garam Kosmetik sebagai Diversifikasi Garam Rebus Kelompok Koperasi Mekar Sari di Brebes

28 Agustus 2022   19:44 Diperbarui: 28 Agustus 2022   19:54 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Brebes merupakan daerah otonom di Jawa Tengah yang memiliki luas daerah melintang di sepanjang pantai utara Laut Jawa. Berdekatan dengan Kota Brebes sendiri, Kabupaten Brebes sejauh ini juga menyandang sebagai daerah penghasil telur asin dan bawang paling terkenal di Indonesia. 

Namun, tidak hanya telur asin dan bawang, kondisi geografis Kabupaten Brebes yang terletak dekat laut menjadikan beberapa desa yang ada di Kabupaten Brebes ini unggul dalam kekayaan lautnya seperti yang terjadi di Desa Kaliwlingi.

Terletak di ujung perbatasan daratan dan lautan, Desa Kaliwlingi yang berada di Kecamatan Brebes memiliki beberapa potensi ekonomi yang bersumber dari laut seperti budidaya ikan, udang, ekowisata mangrove, hingga produksi garam rebus yang menjadi spotlight dari Desa Kaliwlingi sebagai satu-satunya daerah penghasil garam rebus di Pulau Jawa. 

Dengan keunikan pembuatan garam rebus yang berbeda dengan garam-garam pada umumnya, serta nilai historis yang dimiliki membuat garam rebus Kaliwlingi memiliki pasarnya sendiri hingga kini.

Sudah ada sejak zaman Belanda, produksi garam rebus Kaliwlingi awalnya dipelopori oleh Ibu Dayuni bersama Kelompok Koperasi Mekar Sari Sejahtera yang sudah ada sejak tahun 2015. Dengan 22 anggota, setiap minggunya Ibu Dayuni sibuk mengolah tetesan air garam krosok untuk direbus selama kurang lebih enam jam sebagai bahan utama garam rebus di rumah produksi. 

Ibu Dayuni selaku ketua dari Koperasi Mekar Sari di Kaliwlingi menyebutkan bahwa, dahulu kala bahan utama garam rebus bukanlah garam krosok, melainkan menggunakan pasir laut yang direndam air. 

Namun, seiring berjalannya zaman dan permasalahan rob yang sering terjadi di tempat produksi membuat pasir laut lama kelamaan mengikis dan tidak memungkinkan lagi untuk digunakan sebagai bahan utama pembuatan garam rebus.

Mengikuti perkembangan zaman pula, dari tahun ke tahun Ibu Dayuni dan anggota koperasi Mekar Sari terus berusaha mengembangkan macam jenis olahan garam rebus demi mempertahankan eksistensi usahanya di tengah persaingan bisnis.

 Melalui program kerja KKN Tematik UNDIP di bawah bimbingan Dr. Ir. Retno Hartati, M. Sci, Dr. Ir. Widianingsih, dan Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M. T. sebagai perpanjangan tangan dari kelompok PKUM (Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat turut serta membantu upaya Ibu Dayuni dalam meningkatkan penjualan produk olahan garam rebus.

Diinisasi oleh sepuluh mahasiswa dari berbagai fakultas, tim KKN Tematik Undip mengenalkan garam kosmetik sebagai gebrakan baru dalam mengolah garam rebus. Lewat acara penyuluhan garam kosmetik yang diselenggarakan pada Kamis, 4 Agustus 2022, di Joglo Mangrove Pandansari baik perangkat desa sebagai tamu undangan serta anggota koperasi Mekar Sari Sejahtera bersama-sama turut serta dalam praktik pembuatan produk garam kosmetik.

Acara ini berlangsung meriah dilihat dari antusias ibu-ibu koperasi saat sesi tanya jawab dan sesi praktik berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun