Mohon tunggu...
Ega Krisnawati
Ega Krisnawati Mohon Tunggu... Jurnalis - About me

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2017.

Selanjutnya

Tutup

Film

Ada Apa dengan Film "Tanda Tanya" (2011)?

23 Mei 2020   07:13 Diperbarui: 23 Mei 2020   07:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam film Tanda Tanya (2011), agama islam direpresentasikan sebagai agama yang keras, agama penebar teror. Representasi tersebut ditemukan dalam dialog. Kemudian, islam direpresentasikan sebagai agama yang rasis, yang dibuktikan dengan adanya. 

Pada film Tanda Tanya representasi agama ditandai pula dengan adanya upacara keagamaan Khatolik dengan adanya Misa, pembatisan, Pengajian dan shalat pada agama Muslim, dan upacara keagamaan khonghucu. Kemudian, agama-agama tersebut memiliki nilai representasi yang berbeda-beda. 

Mulai dari agama muslim yang merepresentasikan kontrol atau kekuasaan kepada pemeluk agama lain. Hal tersebut dibuktiktan dari, norma yang dipegang oleh pemeluk agama lain untuk bersikap tolelir ketika masa lebaran dengan mengurangi jam kerja operasional pada restoran-restoran makanan, dan Rika yang beragama Khatolik menerima Surya untuk bersilahturahmi ke rumahnya. Agama muslim juga merepresentasikan kekerasan, saat restoran Tan Kat Sun digrebek oleh umat beragama muslim karena Hendra anaknya masih membuka restoran saat lebaran.

Representasi kekerasan pada agama muslim juga terlihat dari kasus penusukkan Pr. Albertus tersangka pembunuhan di halaman gereja, dan ada seorang politik yg diwawancarai oleh suatu media dengan menggenaralisir kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan agama, dan murni kriminalitas saja. 

Tidak hanya itu, agama islam juga direpresentasikan sebagai agama yang selalu menyakiti hati perempuan. Hal tersebut terepresentasi dari dari penggunaan peci pada laki-laki saat menyakiti perempuan, yaitu ketika Rika yang diselingkuhi oleh suaminya dengan memakai peci, dan soleh yang ingin menceraikan menuk saat sedang memakai peci.

Representasi agama-agama di Indonesia yang memiliki pluralisme beragama. Hal tersebut terepresentasi pada saat Tan Kat Sun sebagai pemilik restoran makanan tionghoa memisahkan peralatan masakan babi dan ayam, serta melarang restoran dibuka saat lebaran. Kemudian, Muslim yang tolelir terepresentasikan saat ustad Rahmat memberikan wejangan kepada surya yang beragama muslim untuk tetap berbuat baik kepada siapapun bahkan ketika surya harus jadi Yesus pada drama penyaliban Yesus. Lalu, toleransi dari agama Katholik yang terepresentasi saat memperbolehkan Surya sebagai orang Muslim untuk memerankan sebagai yesus, dan Menuk yg memerankan sebagai Maria Magdalena.

Tidak hanya itu, umat muslim juga membantuk bidang logistik dan pemain drama di jumat agung dan perias pertunjukkan drama. Toleransi terlihat juga pada keluarga Tan Kat Sun yang memiliki agama berbeda tiap anggota keluarganya, yaitu istri Tan Kat Sun yang khonghucu dan Tan Kat Sun khatolik, serta Hendra yang berpindah sudah berpindah agama menjadi Muslim. Lalu, Saleh sebagai bagian dari NU menyelamatkan nyawa umat Khatolik yang sedang menyaksikan pertunjukkan Maria dan Yusuf mencari tempat persalinan, tidak sengaja melihat seperangkat bom yang menyebabkan Saleh menjadi korban Bom.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun