Mohon tunggu...
Clara Angelina Sitohang
Clara Angelina Sitohang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

sedang berusaha menahan lelahnya belajar karna tidak sanggup menahan perihnya kebodohan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Soal Kebijakan Privasi, WhatsApp Mulai Ditinggalkan Pengguna?

4 Februari 2021   16:54 Diperbarui: 4 Februari 2021   17:26 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Getty images

Benarkan sudah ditinggalkan pengguna?

Setiap postingan di dunia maya dapat berpengaruh besar dan menciptakan berbagai gerakan yang bersifat global secara menyeluruh, inilah yang terjadi saat ini postingan netizen bukanlah hal yang dapat disepelekan karna mempengaruhi keadaan. Dari munculnya kebijakan tersebut menimbulkan berbagai hastag bahkan menjadikannya trending di Twitter yang menyebabkan ajakan beramai-ramai untuk meng un-install aplikasi WA.

Saat ini entah mengapa media sosial menjadi tempat dimana semua orang dapat menulis hal apapun itu dan dapat mempengaruhi bagi para pembacanya yang seakan-akan menjadi candu, sehingga bisa ramai diperbincangkan dan melahirkan berbagai opini yang berbeda. Sama hal dengan pembahasan kita di awal mengenai kebijakan yang diberikan, para warga net seakan mengambil peran masing-masing untuk menanggapi berita yang sedang hangat-hangat untuk diulik, dan jika kita kaitkan maka para netizen menangapi hal ini sama halnya seperti konsep Yin dan Yang yang menjelaskan berbagai ragam sifat hubungan, yang jika dikaitan dengan respon dari setiap warga net selalu ada yang pro dan ada yang kontra.

Pada 29 Januari 2021, Whatsapp seakan kebakaran jenggot dengan kecurigaan para pengguna yang mungkin menjadi ultimatum, tetapi tidak lain karena berbagai hastag yang muncul akhir-akhir ini, sehingga WA muncul di berbagai status para pengguna yang menjelaskan bahwa akan ada berbagai fitur baru yang akan diberikan pada para pengguna. Pasti anda juga menerimanya bukan?

Barangkali entah mungkin itu hanyalah usaha dari aplikasi tersebut untuk meredam berbagai isu-isu yang ada, dan memang dari sini menghasilkan berbagai keuntungan bagi aplikasi lain seperti, Telegram, dan Signal. Dilansir Kompas Bisnis, sepekan dari diluncurkannya kebijakan tersebut kenaikan lonjakan dirasakan langsung bagi aplikasi Telegram yang dalam tiga hari langsung menghadirkan 25 juta pengguna baru, dan pada aplikasi Signal ada 8,8 juta unduhan dalam satu minggu. Mungkin inilah yang dinamakan seperti mendapat durian runtuh, saat WA mulai di diragukan, aplikasi lain malah mulai eksis digunakan.

Namun demikian, sulit mengukur apakah WA sudah ditinggalkan penggunananya saat ini, apalagi terbaru WA kembali memberikan notifikasi kepada pengguna tentang keamanan data yang katanya akan terjaga dengan baik. Apalagi, kemudahan dan keunggulan lain dari WA yang sudah menimbulkan kecintaan bagi penggunanya.

Namun demikian, yang terpenting adalah apapun kebijakannya harus memuaskan pengguna karena para pengguna merasa perlindungan terhadap data pribadi jauh lebih penting dari pada penggunaan terhadap aplikasi semata. Semuanya kembali kepada diri kita sendiri, kita mengetahui kemajuan teknologi sangatlah pesat. Seperti ungkapan Marcell Mauss, "Pada dasarnya tidak ada pemberian yang cuma-cuma". Atau sederhananya, jika suatu produk itu gratis maka mungkin para pengguna menjadi produk yang dijualnya. Mari sama-sama menjadi bijak dalam bersosial media, dengan pertimbangkan dengan sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun