Mohon tunggu...
Claodia Priskila
Claodia Priskila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Prodi Ekonomi Pembangunan

Suka berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realita Kondisi Penerima Bantuan Sosial yang Tersembunyi di Tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak

3 April 2024   21:20 Diperbarui: 3 April 2024   21:38 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibu Syfa Maimunah yang berusia 67 tahun, merupakan salah satu warga penerima bansos PKH (Program Keluarga Harapan) yang berada di Kecamatan Pontianak Selatan, Kelurahan Benua Melayu Laut, tepatnya di RT 03/RW 04. 

Beliau terakhir menerima Bantuan Sosial berupa Program Keluarga Harapan ini berjumlah Rp.600.000.00 per tiga bulan sekali dimana Rp.200.000,00 dijadikan dalam bentuk sembako dan yang Rp.400.000,00 diuangkan. Bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup nya sehari-hari, karena beliau juga tidak bekerja. Selain itu juga, salah satu anak Ibu Syfa yang bernama Jamilah juga membantu kebutuhan sehari-hari Ibu nya.

Pendidikan terakhir Ibu Syfa Maimunah adalah SD. Ibu Syfa memiliki tiga orang anak (dua perempuan dan 1satu laki-laki), kedua anaknya perempuan sudah menikah dan satu anaknya yang laki-laki pergi bekerja di Ketapang dan memiliki kelainan mental.

Ibu Syfa hidup seorang diri dikarenakan suaminya sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Dengan keterbatasan yang ada Ibu Syfa memenuhi kebutuhan makannya  hanya 2x dalam sehari. Rumah yang ditempati oleh Ibu Syfa sekarang ialah rumah miliknya sendiri dengan setengah dinding tembok, beratapkan seng, dan berlantai kayu. 

Rumah Ibu Syfa Cukup luas untuk di tempati sendiri dengan panjang 12 m dan lebar 3,5 m. Di dalam rumah Ibu Syfa memiliki 4 ruangan yang dimana ruangan tersebut meliputi ruang tamu, dapur, kamar tidur, dan wc tanpa septic tank. Akses air untuk minum yang digunakan Ibu Syfa ialah air hujan dan air untuk mandi dan mencuci menggunakan air sungai.

Di dalam kehidupan sehari-hari Ibu Syfa memasak menggunakan bahan bakar berupa gas. Penerangan yang Ibu Syfa gunakan ialah cantolan listrik dari tetangga yang dimana Ibu Syfa mesti membayar 10 sampai 20 ribu rupiah per bulannya. Dan jika ada masalah kesehatan Ibu Syfa segera datang berobat ke puskesmas tanpa BPJS.

Aset kepemilikan yang Ibu Syfa punya hanya rice cooker dan TV yang berukuran 17 inch, akantetapi TV tersebut tidak bisa digunakan (rusak). Walaupun hanya memiliki beberapa aset tersebut dan tidak memiliki aset perkebunan dan lainnya. Ibu Syfa adalah seorang yang suka berbaur atau berinteraksi dengan tetangga-tetangganya, dengan keterbatasan ekonominya Ibu Syfa selalu ceria, menurut tetangganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun