Mohon tunggu...
Bryna
Bryna Mohon Tunggu... Tutor - Peminat sejarah dan budaya

Senang menulis tentang sejarah, seni, dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Stalin: Dari Kota Kecil Gori sampai ke Moskow

26 Desember 2023   13:13 Diperbarui: 26 Desember 2023   13:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.ww2today.com/p/the-death-trap-of-occupied-kiev)

Pada bulan Juli terjadi perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bolshevik secara spontan. Namun Pemerintahan Sementara yang dipimpin oleh Karensky berhasil memadamkan pemberontakan hingga memukul mundur pemimpin-pemimpin Bolshevik. Lenin sendiri sampai harus mundur ke Finlandia. Kebimbangan di antara kaum Bolshevik memaksa Stalin kembali lagi ke Petrograd. Ia bahkan mencukur kumis dan janggutnya serta memakai wig agar tidak dikenali, karena Karensky mulai mengampanyekan propaganda anti Lenin, dengan mengatakan bahwa ia antek Jerman. Peran Stalin sangat penting di sini karena ia yang membantu memobilisasi Lenin untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain agar tidak tertangkap.

Angin segar bagi Bolshevik terjadi disebabkan oleh jenderal yang diangkat Karensky, Kornilov mencoba melakukan kudeta. Karensky yang sangat minim pasukan akhirnya bernegosiasi dengan Bolshevik yang ketika itu mempunyai kekuatan militer yang cukup kuat. Dengan begitu Pemerintahan Sementara membebaskan beberapa aktivis Bolshevik. Namun Lenin tetap bersembunyi.

September sampai Oktober Karensky dan Pemerintahan Sementara sudah sangat merosot. Kini Bolshevik lah yang mendapatkan dukungan dari rakyat. Lenin mulai percaya kondisi ini sudah cukup matang untuk merebut kekuasaan atau revolusi. Kamenev dan Zinonev tidak setuju, namun Trotsky dan Stalin di belakang Lenin. Trotsky berkata, menjawab pertanyaan seorang wartawan "Waktu untuk kata-kata telah berlalu. Saatnya telah tiba bagi duel sampai mati antara revolusi dan kontra-revolusi"

Pada 7 November Bolshevik memulai aksinya. Pukul 6 pagi Bank Negara diambil alih, dilanjutkan oleh Kantor Telepon Pusat, dan Stasiun Warsawa. Dini hari pada 8 November Bolshevik menangkap anggota Pemerintahan Sementara, lalu mendirikan pemerintahannya sendiri, yaitu Dewan Komisaris Rakyat. Sangat sederhana, tanpa ada perlawanan sengit.

III. Stalin Menuju Kekuasaan

Potret Stalin (sumber: samilhistory.com)
Potret Stalin (sumber: samilhistory.com)

Setelah Revolusi selesai, Stalin benar-benar menjadi orang penting di negara baru tersebut. Ia merupakan bagian dari organ pemerintah serta anggota Komite Sentral. Pada 1919 ia terpilih menjadi anggota Politbiro yang merupakan organ terpenting selain Sekretariat dan Orgbiro (Biro Organisasional), badan yang akan tetap menjadi pusat kekuasaan di Soviet Rusia dan selanjutnya Uni Soviet sampai keruntuhan Uni Soviet. Pada kongres kedelapan 3 April 1922, partai memutuskan untuk membuat pos baru bernama Sekretaris Jenderal dan memilih Stalin di hari yang bersamaan atas bantuan Kamenev. Stalin sebelumnya yang juga sudah menjabat di Orgbiro pada 1920 dan juga Politbiro, kini memegang tiga jabatan di partai sekaligus. Di luar partai dia memegang jabatan Komisaris untuk Urusan Nasional dan Inspektorat Buruh dan Tani, ia juga perwakilan Komite Sentral di Cheka-OGPU dan anggota Dewan Militer Revolusioner di Dewan Buruh dan Pertahanan.

Momen-momen ini adalah hal yang krusial bagi karir Politik Stalin sebab melalui jabatan Jenderal Sekretaris ini lah ia mengonsolidasikan kekuasaannya. Pada awalnya, jabatan Sekretaris Jenderal, dalam pandangan para senior dan pemimpin partai ketika itu adalah jabatan yang biasa saja dan tidak mengancam kedudukan mereka di partai. Pada awalnya pos itu hanya menjalankan permasalahan teknis birokrasi. Terdapat dua tugas khusus, yaitu menetapkan agenda pertemuan Politbiro dan memutuskan masalah personalia. Secara teknis Jenderal Sekretaris tidak terlibat langsung dengan urusan ekonomi, pertahanan, pelaksanaan pemerintahan, ataupun pendidikan. Fungsi dimainkan Stalin adalah permainan aparatus partai, karena fungsionaris menengah yang tak terhitung jumlahnya untuk karirnya di partai bergantung pada Stalin sekarang. Ia mempunyai wewenang untuk memilih dan mempromosikan anggota partai ke pusat dan ke daerah. Para anggota partai pada awalnya tidak melihat adanya permainan politik terkait distribusi fungsionaris partai namun Stalin dengan cepat sadar terdapat hubungan antara aparat politik dan partai. Stalin mulai menggunakan hubungan patronse-klien yang masif untuk mempromosikan orang-orang yang loyal dengannya seperti Molotov, Voroshilov, Sergo, dll. Membuat pendukungnya semangkin banyak. Menurut Volgokov ketidak adanya kekhawatiran itu disebabkan Lenin, yang ketika itu masih hidup masih menjadi pemimpin yang tidak tergoyahkan.

Hal tersebut membuatnya menjadi kandidat terkuat dalam memegang kekuasaan negara ketika pada akhir 1921 Lenin mulai sakit-sakitan. Trotsky, pemimpin intelektual dengan kemampuannya berorasi, bukan hanya membuatnya bersinar, namun juga sebagai kandidat potensial yang akan menggantikan Lenin. Hubungan antara Stalin sendiri dalam 1921 hingga kematian Lenin pada 1924 tidak terlalu akur. Terjadi perdebatan antara Lenin dan Stalin salah satunya pada pada 1922--1923 tentang kebijakan mereka tentang Georgia. Pada Januari 1923 Lenin mencela Stalin dalam karena perannya dalam kampanye di Georgia. Sifat Stalin sebenarnya sudah diketahui Lenin lebih awal, ketika Margarita Fofanova pada 1920 meminta saran kepada Lenin apakah akan mengambil pekerjaan di Inspektorat Buruh dan Tani yang akan dikepalai oleh Stalin. Jawaban Lenin adalah ia tidak setuju Margarita bekerja dengan Stalin, Lenin mengatakan bahwa Stalin tidak mentoleransi siapapun yang akan kontra dengannya. Lenin melanjutkan " ada hal yang perlu kamu ketahui. Stalin adalah orang yang pendendam, siapa yang tahu seberapa generasi ia membawa dendamnya? Dan kamu punya punya anak". Bahkan sembilan bulan setelah Stalin menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, Lenin mengungkapkan terdapat kebutuhan mendesak untuk melepas Stalin dari jabatan tersebut.

Namun Stalin menyadari bawa rivalnya Trotsky memiliki kelemahan, tentunya selain dalam hal organisasi seperti yang diungkapkan Trotsky sendiri. Di balik ketajaman pikiran dan kemampuan orasi yang baik dari Trotsky, Stalin melihat bawa Trotsky adalah sosok yang arogan. Itu dimanfaatkan Stalin mengonsolidasikan kekuatan bersama tokoh-tekoh penting Komite Sentral seperti Zinoniev dan Kamenev untuk menyingkirkan Trotsky dari kepemimpinan Partai. Ketika Lenin meninggal pada 21 Januari 1924 tidak ada lagi yang bisa menahan Stalin di Partai, bahkan si cemerlang Trotsky sekalipun. Kamenev dan Zinonev yang membantunya menggulingkan Trotsky pun nantinya juga gugur. Setelah ini dimulailah paradoks luar biasa dari seorang Georgia ini. Holodomor, Great Purge, Perang Dunia II, serta industrialisasi besar-besar menanti bagi sejarah manusia.

Tulisan ini ditutup dengan mengutip kata-kata Hegel tanpa konteks dalam pengantar Element of Philosophy of Right bahwa "setiap individu bagaimanapun adalah anak dari masanya," begitu juga Stalin, ia hidup dan bergerak di waktu dan di saat yang tepat. Ketika Kekaisaran Tsar goyah, ketika ada pemimpin karismatik yang mampu memimpin massa untuk revolusi, dilanjutkan dengan Perang Dunia I yang membuat kekaisaran runtuh, dan menjadi aparat partai, cerdik, efisien, setia dan berdiri di belakang Lenin. Lenin, yang pada akhir hidupnya berusaha mereduksi kekuasaan Stalin akhirnya gagal karena kematiannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun