Mohon tunggu...
Bryna
Bryna Mohon Tunggu... Tutor - Peminat sejarah dan budaya

Senang menulis tentang sejarah, seni, dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Stalin: Dari Kota Kecil Gori sampai ke Moskow

26 Desember 2023   13:13 Diperbarui: 26 Desember 2023   13:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.ww2today.com/p/the-death-trap-of-occupied-kiev)

"If the successes of the working class of our country, if its fight and victory serve to rouse the spirit of the working class in the capitalist countries and to strengthen its faith in its own power and in its victory, then our Party may say that its work has not been in vain. And there need be no doubt that this will be the case. (Loud and prolonged applause.)". (Stalin, dalam laporan kerja Komite Sentral kepada Kongres Kedelapan Belas Partai Komunis Uni Soviet)

I. Dari Gori ke Tiflis: Dari Teologi ke Marxisme

Pada awal film The Blue Kite (1993) kita diperlihatkan sepasang sepasang kekasih di China yang tengah berbahagia sedang berbincang dengan teman dan tetangganya, mereka memberi tahu bahwa tanggal pernikahan mereka, yaitu 8 Maret. Namun tiba-tiba semua hening ketika terdengar pengumuman bahwa " ... Jenderal Sekretaris Partai Komunis Soviet ... Komandan Tertinggi telah meninggal pada 5 Maret 1953" pasangan tersebut pun akhirnya menunda pernikahan mereka sepuluh hari karena kematian Stalin. Dalam adegan tersebut dapat dilihat bagaimana besarnya sosok Stalin tersebut.

Stalin, seorang kelahiran Georgia, memimpin belasan negara lain yang berpusat Russia sebagai unit kesatuan atas nama Uni Soviet. Pada akhirnya memiliki pengaruh yang luar biasa sampai ke negeri-negeri lain sampai akhir hidupnya. Setelah Perang Dunia ketokohannya tidak bisa dipertanyakan lagi, bahkan ketika ia mau memulai pidatonya tepuk tangan anggota partai yang lain tidak berhenti sampai terdengar suara bell, mengindikasikan bahwa mereka harus berhenti tepuk tangan karena sang Kamerad hendak berbicara.

Lantas bagaimana mantan perampok bank dan mantan gangster ini jadi salah satu pemimpin dunia dan menggantikan sosok seperti Lenin? Kedua orang tua Stalin menikah pada 17 Mei 1872 mengikuti tradisi Georgia, sama sekali tidak ada nuansa Rusia dari pesta pernikahan itu. Georgia sendiri dianeksasi Kekaisaran Russia hanya baru-baru itu. Selama ratusan tahun Georgia dikuasai oleh kerajaan Sakartvelo yang disebut Georgia oleh Barat dan Gruzia oleh Rusia. Sebelumnya merupakan kerajaan Kristen yang berhasil bertahan dari serangan Mongolia, Timurid, Kekaisaran Persia, dan Ottoman. Sembilan bulan setelah pernikahan. Pada 6 Desember 1878 di kota Gori, setelah kehilangan dua kali bayinya secara berturut-turut. Keke berhasil melahirkan seorang bayi dan pada 17 Desember bayi itu dibaptis dan diberi nama nama Josef, dengan panggilan Soso, yang akan menjadi Koba, dan diganti lagi menjadi Stalin nantinya"

Beso, Ayah Stalin yang dianggapnya sendiri sebagai eksploitator adalah pemilik bengkel sepatu. Pada masa jayanya ia memiliki murid dan sepuluh pekerja. Namun ketidak harmonisan keluarga ini dimulai dari sini. Banyak pelanggan Beso tidak membayar jasa dengan uang kontan namun dengan anggur. Minuman keras itu pun akhirnya merusak bisnisnya. . Dalam tahun 1883 akibat kecanduan alkohol Beso dikatakan menjadi sangat mudah tersinggung dan ceroboh, ia pun mulai terlibat pada perkelahian sesama pemabuk sampai-sampai mendapatkan julukan si "Beso Gila".

Hal ini memengaruhi Stalin muda. Ia menderita akibat ulah ayahnya sebab Beso melakukan kekerasan domestik dalam keluarganya sendiri. Beso pun pernah melemparkan Stalin muda ke lantai dengan sangat keras hingga selama beberapa hari membuatnya sampai kencing berdarah. Dalam catatan teman sekolah Stalin, ia berkata bahwa perlakuan yang tidak pantas itu membuat sang anak sama keras dan tidak punya hati seperti ayahnya sendiri. Lanjutnya, melalui ayahnyalah dia (Stalin) belajar membenci orang lain. Sang ibunda pun tak luput dari kelakukan kasar Beso. Keke, sang ibunda akan membela Stalin yang ketika itu berumur empat tahun sampai-sampai hampir terbunuh oleh suaminya sendiri.

Keke menyaksikan sendiri bagaimana Stalin belajar tentang kekerasan di dalam rumahnya sendiri. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupan bocah Georgia itu ia mulai melakukan menggunakan kekerasan dengan melempar pisau ke Beso untuk melindungi Ibunya. Kehidupan domestik seperti itu membuat Stalin tumbuh menjadi persona yang suka berkelahi dan kejam. Simon Montefiore, seorang penulis biografi Stalin dalam Stalin Muda melakukan pendekatan psikologi dalam proses perkembangan kepribadian Stalin. Ia mengutip pendapat para Psikiater bahwa kekerasan selalu merusak anak-anak dan jelas tidak akan menumbuhkan perasaan cinta ataupun simpati. Sehingga anak yang dilecehkan oleh orangtuanya yang seorang pemabuk banyak mengikuti perilaku tersebut, yaitu akan juga melakukan kekerasan terhadap anak dan istri mereka nantinya, meskipun begitu hanya sedikit yang menjadi diktator kejam, ia membandingkan dengan sosok Hitler yang juga dipukuli oleh ayahnya yang pemabuk juga. Namun menurut Simon, masa kecil hanyalah sedikit dari dari berbagai hal yang membentuk kesadisan Stalin.

Salah satu lagi yang memengaruhi kepribadian Stalin adalah abnormalitas tubuhnya sendiri. Pada 1884 Stalin menderita cacar yang ketika itu menjadi wabah di Gori. Stalin yang sejak kecil mewarisi wajah bintik-bintik dari Keke, kini bekas cacar bersarang di seluruh tubuhnya. Hal itu juga lah yang membuat Okhrana, polisi rahasia Tsar memberi nama Chopura atau Si Bintik untuknya sebagai kode rahasia. Pada umur 10 tahun, ketika memasuki Sekolah Gereja Gori juga ia hampir mati akibat tertabrak kereta. Hal itu membuat lengannya kiri cacat seumur hidupnya. Pada umur 12 tahun ia tertabrak kereta yang sedang melaju kencang, menyebabkan cacat serius pada kakinya yang akhirnya mendapatkan julukan Geza, si Pincang. Wajah berbintik, cacat lengan serta kaki membuat Stalin tidak memeuhi standar sebagai kesatria Georgia. Perasaan inferior itu lah yang menurut penulis membuatnya jarang tampil di depan umum. Ditambah dengan, seorang Georgia dan bukan Russia, aksen Georgia yang kental, rumor bahwa dirinya anak haram membuatnya baru berbicara di publik baru pada 3 July 1941 ketika Jerman melakukan invasi pada Perang Dunia II.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun