Dan saya mendapatkan kesempatan untuk melihat kondisi pada masa arus mudik lebaran pada tanggal 29 Maret 2025 yang berlokasi di terminal pasar lembang Ciledug. Terminal pasar Lembang Ciledug juga termasuk titik lonjakan keberangkatan para pemudik. Salah satu dari keluarga saya melakukan perjalanan mudik ke Kabupaten Wonogiri dengan armada bus Agra Mas, dari yang biasanya harga tiket Rp 300.000 selama bulan ramadhan melonjak menjadi Rp 580.000. Kenaikan signifikan harga tiket bus Agra Mas selama periode mudik Lebaran di mana permintaan tinggi memungkinkan perusahaan otobus untuk memberlakukan tarif yang jauh lebih mahal.
Berikut saya sertakan video kondisi terminal pasar Lembang selama arus mudik lebaran : (https://youtube.com/shorts/Wg8xpjauITg?si=Ld0u5Ya5Ip0RSYTX )
Dalam perilaku konsumen terdapat 2 teori, yaitu :
- Teori Utilitas (Utility Theory): Teori ini menyatakan bahwa konsumen akan membuat pilihan berdasarkan ekspektasi utilitas atau kepuasan maksimal yang akan mereka peroleh dari suatu produk atau jasa.
- Teori sensitivitas harga (Price Sensitivity) : Teori ini menjelaskan sejauh mana perubahan harga suatu produk atau jasa memengaruhi permintaan konsumen terhadap produk atau jasa.
PENJELASAN :
- Teori Utilitas dalam program mudik gratis menunjukkan potensi utilitas yang tinggi, karena dapat menghapus biaya transportasi, yang seringkali menjadi beban berat bagi banyak pemudik. Namun, ketika harga tiket bus berbayar terlalu mahal, hal ini dapat mengurangi utilitas yang dirasakan, karena konsumen mungkin lebih memilih untuk menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan lain di kampung halaman. Selain itu, faktor-faktor seperti kenyamanan, fleksibilitas jadwal, serta lokasi keberangkatan dan kedatangan juga perlu diperhatikan. Jika program mudik gratis tidak memenuhi ekspektasi dalam aspek-aspek tersebut dibandingkan dengan bus berbayar, ada kemungkinan sebagian konsumen tetap memilih membayar tiket meski biayanya lebih tinggi, demi memaksimalkan utilitas keseluruhan yang mereka alami.
- Teori sensitivitas harga menyoroti pengaruh perubahan harga terhadap permintaan. Konsumen yang memiliki sensitivitas harga tinggi cenderung sangat tertarik pada program mudik gratis, karena biayanya nol. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan utilitas yang mereka peroleh tanpa harus mengeluarkan uang. Sebaliknya, kenaikan harga tiket bus akan terasa berat bagi kelompok ini, yang dapat menyebabkan penurunan minat mereka untuk menggunakan bus berbayar. Namun, sensitivitas harga tidak berlaku untuk semua orang. Bagi konsumen yang memiliki tingkat utilitas non-finansial yang sangat tinggi saat mudik seperti rasa rindu yang mendalam terhadap keluarga atau keterikatan pada tradisi, kenaikan harga mungkin tidak akan terlalu mengurangi keinginan mereka untuk tetap menggunakan layanan bus tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI