Kita berpikir dengan dua sistem, mengapa kita bisa mengerjakan satu tugas tetapi tidak bisa mengerjakan tugas lainnya? Kenapa kita sekaligus menjadi pintar sekaligus bodoh? Pada akhirnya banyak ahli psikolog dan ahli syaraf memberikan penjabaran fungsi otak yang membantu kita untuk mengerti tentang kontradiksi itu. Ada dua jenis pemikiran diantaranya intiutif dan otomatis serta reflektif dan rasional.
Ketika kita menunduk pada saat bola dilempar kearah kepala kita, maka kita sedang menggunakan sistem otak otomatis. Ketika kita ditanya berapa 411 x 37? Sebagian besar orang menggunakan sistem otak reflektif. Saya khawatir mendekati pemilihan umum para pemilih lebih mengandalkan sistem otomatis. Sebagian besar dunia punya reaksi sitem otomatis dalam derajat celcius. Tapi harus menggunakan sistem reflektif untuk mengerti suhu dalam derajat fahrenheit.
Sistem otomatis sebagai reaksi naluriah dan sistem reflektif sebagai pemikiran sadar. Reaksi naluriah bisa cukup akurat, namun kita sering melakukan kesalahan karena terlalu mengandalkan sistem otomatis tersebut. Sistem otomatis berkata "pesawatnya terguncang, maka kita akan mati" sementara sistem reflektif menanggapi "pesawat sangat aman".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI