Mohon tunggu...
Citra Dewi Utami
Citra Dewi Utami Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan, Istri, dan Ibu...

Pecinta Matahari...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Habit Baru Para Penglaju, Uji Coba KRL Jogja-Solo

24 Januari 2021   13:23 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:44 3033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Komunitas Prameks Lovers| Dokpri

KRL Commuter Line Jogja-Solo akan segera dioperasikan secara resmi. Sabtu (23/01) para anggota Prameks Lovers mendapat kesempatan untuk mengikuti uji coba perjalanannya. 

Prameks Lovers adalah komunitas pengguna kereta Prameks (Prambanan Ekspres) yang beranggotakan perempuan-perempuan dengan beragam profesi yang tinggal di Jogja dan bekerja di Solo. Jalur Prameks memang menghubungkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Solo di Jawa Tengah. 

Kereta sendiri merupakan moda transportasi pilihan yang nyaman, terlepas dari beberapa kekurangannya. Keseharian kami melakukan perjalanan tidak kurang dari 60 kilometer menuju tempat bekerja. 

Pada masa sebelum pandemi, saat trafik penumpang padat, ancaman tidak mendapatkan tiket adalah salah satu masalah bagi kami. Meskipun telah tersedia 21 trip pulang-pergi tapi jeda jadwal keberangkatan yang cukup lama menjadi masalah yang lainnya. 

Bagi kami waktu sangatlah berharga, sehingga ketepatan pengaturan jadwal perjalanan menjadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan dengan baik. Kadang banyak menyita pikiran, lebih dari memikirkan pekerjaan utama kami. Dan kereta rel listrik menjadi harapan solusi atas permasalah tersebut.

Pengoperasian KRL pada kondisi normal yang tidak ada istilah "tiket habis" selama penumpang masing dapat masuk ke dalam rangkaian dan jeda jadwal keberangkatan yang rapat menjadi angin segar. 

Kemudahan lainnya adalah pemberhentian KRL di 11 stasiun akan lebih memudahkan akses bagi penumpang untuk dapat naik melalui stasiun terdekat. Hal ini juga bermanfaat membuka jalur perekonomian masyarakat di daerah pinggiran sepanjang jalur yang dilalui KRL.

Dokpri | 11 Stasiun Pemberhentian KRL Jogja-Solo
Dokpri | 11 Stasiun Pemberhentian KRL Jogja-Solo

Bagi seorang komuter yang menghabiskan waktu tidak kurang dari 2 jam perjalanan per hari dan 10 trip per minggu menggunakan kereta telah membentuk habit bertransportasi kami. 

Moda transportasi baru akan membentuk habit yang baru pula. Pengalaman mengikuti uji coba perjalanan KRL kemarin dapat menghimpun beberapa catatan penting.

1. Jadwal keberangkatan kereta penting diperhatikan, untuk kemudahannya dapat mengunduh aplikasi KRL Access.

2. Tata cara pembelian tiket yang berbeda dari kereta Prameks. Calon penumpang harus memiliki Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu pembayaran elektronik lain seperti Flazz BCA, e-Money Mandiri, TapCash BNI, Brizzi BRI dengan saldo minimal Rp. 8.000. 

KMT bersifat individual, sehingga 1 kartu hanya dapat digunakan oleh 1 penumpang. Pembelian dan pengisian ulang dapat dilakukan di loket stasiun keberangkatan maupun mesin otomatis yang telah tersedia. Ingat... untuk saat ini hanya dapat melayani pembelian dengan uang cash, belum dapat menggunakan kartu debet maupun kredit.

Dokpri|  Kartu Multi Trip (KMT) dan Flazz BCA
Dokpri|  Kartu Multi Trip (KMT) dan Flazz BCA

Dokpri | Mesin Otomatis Pembelian dan Pengisian Saldo KMT
Dokpri | Mesin Otomatis Pembelian dan Pengisian Saldo KMT

3. Perhatikan pintu masuk stasiun khusus KRL, untuk stasiun besar seperti stasiun Tugu dan Solo Balapan lokasinya cukup jauh dari pintu masuk Prameks. Peron khusus KRL dilengkapi dengan palang yang secara otomatis akan terbuka pada saat penumpang menempelkan/ tap kartunya.

Ingat... tap kartu harus dilakukan penumpang pada saat masuk (tap in) dan keluar (tap out) peron. Apabila tidak dilakukan dengan baik maka dapat berakibat kartu terblokir secara otomatis dan akan terkena pinalti untuk dapat digunakan kembali. 

Catatan khususnya adalah tap in menggunakan tangan kiri dan tap out menggunakan tangan kanan. Hal tersebut disesuaikan dengan penempatan palang keluar masuk pada peron.

Dokpri | Peron KRL di Stasiun Solo Balapan
Dokpri | Peron KRL di Stasiun Solo Balapan
4. Tarif yang diberlakukan adalah flat untuk setiap perjalanan bukan berdasarkan jarak tempuh. Hal ini berlaku pula saat tap in dan tap out di stasiun yang sama, penumpang akan dikenai tarif 1x perjalanan. 

Jadi perlu diperhatikan untuk tidak keluar masuk peron KRL, jika tidak ingin saldo terpotong berkali-kali. Tarif normal KRL Jogja-Solo adalah Rp. 8.000 dan akan ada tarif promosi Rp. 1 hingga tanggal 7 Februari 2021. 

Untuk anak-anak yang tingginya lebih dari 90 cm terkena tarif umum, sedangkan yang tingginya kurang dari itu tidak diwajibkan membayar. Namun pada masa pendemi ini, anak-anak berusia di bawah 5 tahun belum diijinkan untuk menggunakan KRL. 

Pemeriksaan tiket di atas kereta sudah tidak ada lagi karena telah dipastikan bahwa penumpang yang masuk peron adalah mereka yang telah melakukan tap in.

5. Selanjutnya perhatikan pula rangkaian KRL sehingga tidak salah naik. Untuk stasiun-stasiun kecil di mana kereta hanya berhenti dalam waktu singkat mungkin tidak terlalu bermasalah, KRL akan melintas di jalur yang dekat dengan ruang tunggu. Namun untuk stasiun keberangkatan awal, seperti stasiun Solo Balapan yang cukup luas, pemahaman tentang posisi kereta menjadi penting untuk diketahui.

6. Khusus untuk stasiun Solo Balapan, akses menuju peron KRL cukup jauh dari lokasi parkir, sehingga perlu untuk memperhitungkan waktu tempuh dengan baik. 

Meskipun pada jalur yang harus dilalui telah tersedia eskalator dan lift, namun tetap saja penumpang harus memperhatikan kesiapan berjalan apalagi jika membawa barang-barang bawaan. 

Lebar eskalor yang tidak memungkinkan untuk mendahului membuat penumpang yang terburu harus menggunakan tangga manual. Gambar eskalator di stasiun Solo Balapan securam stasiun-stasiun kereta bawah tanah.

Dokpri | Jalan Menuju Peron KRL di Stasiun Balapan
Dokpri | Jalan Menuju Peron KRL di Stasiun Balapan

7. Penumpang dapat memasuki rangkaian kereta dengan mudah, di stasiun-stasiun kecil sekalipun telah dilengkapi dengan peron tinggi sepanjang pemberhentian rangkaian. 

Kami melakukan uji coba terbatas sehingga belum mengalami kepadatan penumpang yang sebenarnya. Pengaturan keluar masuk penumpang telah dituliskan pada buku panduan penggunaan KRL yang dapat diunduh melalui www.krl.co.id. 

Para calon penumpang yang akan naik di stasiun pemberhentian diminta membuat antrian di kanan dan kiri pintu kereta untuk memberikan ruang bagi penumpang yang akan turun. Arus keluar masuk diatur dengan mendahulukan penumpang keluar dan disusul oleh penumpang masuk.

Dokpri | Peron Naik KRL di Stasiun Gawok
Dokpri | Peron Naik KRL di Stasiun Gawok

8. Pada bagian interior kursi KRL terasa lebih empuk dengan posisi duduk menyamping saling berhadapan. Namun sebagai catatan, bahan kursi mudah menyerap debu dan kotoran sehingga membutuhkan perawat khusus agar terjaga kebersihannya. 

Terdapat kompartemen di atas tempat duduk untuk meletakkan barang-barang bawaan. Handlegrip sebagai sarana berpegangan bagi penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk berjajar sepanjang rangkaian. 

Pada kondisi normal luas area 1 meter persegi dapat ditempati oleh 6 orang dengan posisi berdiri saling memunggungi. Terdapat larangan untuk duduk di lantai dan menggunakan kursi lipat di KRL sehingga calon penumpang harus mempersiapkan diri untuk berdiri sepanjang perjalanan jika tidak mendapatkan tempat duduk. 

Serta tempampangnya imbauan untuk memberikan kursi kepada penumpang prioritas yaitu orang lanjut usia, penyandang disabilitas, wanita hamil, dan ibu membawa anak.

Dokpri | Simulasi 6 Penumpang Pada Area 1 M2
Dokpri | Simulasi 6 Penumpang Pada Area 1 M2

9. Adanya larangan makan dan minum di dalam rangkaian serta tidak tersedianya toilet pada KRL menjadi catatan khusus, agar para penumpang dapat mempersiapkan diri. 

Kebiasaan berbagi makanan oleh para anggota komunitas Prameks Lovers akan menjadi kenangan. Dan apabila kondisi darurat, penumpang tidak dapat menahan untuk buang air, maka ia dapat turut di stasiun terdekat. Selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan menggunakan kereta berikutnya tanpa dikenai biaya lagi, selama tidak keluar dari peron stasiun.

10. Larangan lainnya adalah membuang sampah sembarangan, namun kami belum menemukan ketersediaan tempat sampah di rangkaian. Berjualan, mengamen, membawa barang yang berbau menyengat, benda mudah terbakar, senjata api/ tajam tanpa ijin, merokok dan membawa binatang. Hal tersebut ditujukan agar kebersihan dan keamanan terus terjaga serta penumpang lain tidak terganggu.

11. Perjalanan KRL ditempuh dalam waktu yang relatif sama dengan Prameks kami nilai nyaman untuk beristirahat maupun sambil menyelesaikan pekerjaan. 

Pendingin ruangan cukup menyejukkan bahkan pada rangkaian tertentu menjadikan kami menggigil. Sehingga perlu dipersiapkannya jaket untuk menghangatkan diri selama perjalanan. Selain dari itu terdapat sign/tanda yang harus diperhatikan sebagai sarana pengaturan penumpang selama masa new normal ini.

Dokpri | Sign/ Tanda Sebagai Sarana Komunikasi
Dokpri | Sign/ Tanda Sebagai Sarana Komunikasi
Demikian yang dapat kami catat dari perjalanan kemarin. Semoga moda transportasi publik baru baru ini dapat menjadi solusi kebutuhan para pengguna kereta lokal yang kian meningkat jumlahnya. Serta para penumpang juga mampu membangun habit kemandirian dan tanggung jawab untuk menjaganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun