Mohon tunggu...
Citra Galih Hayunda Puri
Citra Galih Hayunda Puri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka menyanyi, saya orang yang suka menyendiri tidak suka keramaian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan

28 Agustus 2023   06:25 Diperbarui: 28 Agustus 2023   06:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hutang negara yang tinggi memang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kesejahteraan suatu negara. Tingginya hutang negara dapat mempengaruhi kemampuan negara untuk menyediakan anggaran yang cukup untuk program kesejahteraan dan ini adalah masalah yang perlu ditangani dengan serius oleh pemerintah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tingginya hutang negara bisa menghambat upaya menanggulangi kesejahteraan:

1. Pembayaran bunga 

Negara yang memiliki hutang yang besar harus membayar bunga yang tinggi setiap tahunnya. Hal ini dapat mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk dikeluarkan pada program-program kesejahteraan.

2. Pemotongan anggaran

Untuk membayar utang, negara sering kali harus membuat pemotongan pada anggaran belanja publik, termasuk pada sektor kesejahteraan. Hal ini bisa berdampak pada penurunan alokasi dana untuk layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain sebagainya.

3. Ketergantungan pada pinjaman

Negara yang memiliki hutang yang besar mungkin harus terus menerus bergantung pada pinjaman untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan program kesejahteraan lainnya. Jika negara tidak dapat memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang rendah atau tidak ada lagi lembaga yang bersedia meminjamkan, negara mungkin kesulitan untuk menjaga upaya kesejahteraan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat hutang negara tidak menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi kesejahteraan. Ada banyak faktor lain yang juga memainkan peran penting, seperti kebijakan pemerintah, pengelolaan ekonomi, korupsi, dan lain-lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun