Tuberkulosis pada remaja adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian. Penularan tuberkulosis pada remaja tidak berbeda dengan orang dewasa, yaitu melalui udara yang terkontaminasi oleh bakteri tuberkulosis dari penderita TBC. Remaja rentan terkena tuberkulosis, terutama jika mereka berada dalam golongan yang memiliki risiko tinggi seperti penderita HIV, pasien kanker, atau mereka yang menderita malnutrisi.
Diagnosis dan pengobatan tuberkulosis pada remaja bisa menjadi tantangan. Penyakit ini seringkali sulit didiagnosis dan diobati pada anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pencitraan medis untuk menentukan diagnosis TBC pada remaja.
Untuk mencegah penyebaran infeksi tuberkulosis pada remaja, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan. Vaksin BCG dapat membantu mencegah infeksi tuberkulosis, meski tidak memberikan perlindungan terhadap semua bentuk TBC.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kesehatan remaja secara umum. Sistem kekebalan tubuh pada remaja sedang berkembang dengan baik, tetapi tingkat risiko dapat meningkat jika mereka mengalami kondisi seperti kekurangan gizi atau keadaan imunitas yang lemah. Maka itu, menjaga kesehatan dan mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu remaja melawan infeksi tuberkulosis dan penyakit lainnya.
Sumber:
1.Fact sheets - World Health Organization (WHO)
2.Kenali Perbedaan Penyakit TBC Pada Anak dan Orang Dewasa - Hello Sehat
3.Benarkah Remaja Lebih Rentan Terkena Tuberkulosis? - KlikDokter
