Mohon tunggu...
Ciput Putrawidjaja
Ciput Putrawidjaja Mohon Tunggu... Praktisi Inovasi dan Inkubasi Bisnis Teknologi Kelautan -

Direktur Badan Pengelola Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro (MSTP UNDIP)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

6 Peristiwa di 7 Desember yang Mengubah Sejarah

8 Desember 2015   15:34 Diperbarui: 9 Desember 2015   01:38 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8 April 1917, Austro-Hongaria menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dgn AS dan mengusir Kuasa Usaha (Wakil Dubes) AS di Vienna dgn alasan solidaritas atas pernyataan perang AS terhadap Kekaisaran Jerman. Tanggapan AS masih dingin-dingin saja, hingga akhirnya pada 7 Desember 1917, Washington menyatakan perang terhadap Austro-Hongaria, yg sebenarnya sudah mulai kedodoran dalam bertempur di banyak front. Dan sampai akhir perang, AS tidak pernah menyatakan perang terhadap 2 anggota Axis lainnya, Turki dan Bulgaria.

[referensi: Scott, James Brown. 1918. War Between Austria-Hungary and the United States. The American Journal of International Law. Vol. 12 No. 1. January 1918]

2) 1941: PENYERBUAN JEPANG ATAS KOTA BHARU, KELANTAN, SEMENANJUNG MALAYA

[caption caption="Kota Bharu, Kelantan, Malaya"]

[/caption]7 Desember 1941 atau 8 Desember 2601 waktu Jepang, pukul 01.05 (atau pukul 05.45 waktu Hawai'i), kapal-kapal perang Kaigun (AL) Jepang mulai membombardir Kota Bharu, ibukota Kesultanan Kelantan, yang menjadi pangkalan Royal Navy (AL Inggris) di Timur Jauh. Serangan yang merupakan penanda pendaratan pasukan Jepang di Kota Bharu ini merupakan upaya Jepang merebut Semenanjung Malaya hingga Singapura. Jepang mengirimkan armada kapal perang dan kapal angkut pasukan, yang menjelang sasaran dipecah menjadi tiga arah: ke Singora (Songkhla) dan Patani di Thailand, dan ke Kota Bharu di Kelantan, Semenanjung Malaya. Kota Bharu terletak di selatan perbatasan British Malaya dengan Kerajaan Siam.

Karena serangan ini 2 jam 15 menit mendahului serangan besar-besaran ke Pearl Harbor, sempat timbul kekhawatiran dari pihak Jepang bahwa pihak Inggris akan mengirimkan berita serangan ini kepada sekutunya, AS. Namun kekhawatiran ini tidak terjadi karena  laporan apa yang terjadi di Kota Bharu itu tidak sampai ke Hawaii. Hingga pukul 07.53 waktu Hawaii atau lebih dari dua jam sesudah kejadian Kota Bharu, sewaktu kode `Tora, Tora, Tora` diradiokan oleh komandan serangan Mitsuo Fuchida kepada Laksamana Nagumo, armada dan pasukan AS di Pearl Harbor tidak menyadari pesawat musuh telah mendekat!

[referensi: "Perang Asia Timur Raya", Kedigdayaan Dai Nippon]

3) 1942: PIDATO RATU WILHELMINA DI LONDON & EERSTE DIVISIE 7 DESEMBER

[caption caption="Ratu Wilhelmina Berpidato di depan Sidang Kabinet Belanda 7 Desember 1942"]

[/caption]Dalam rapat kabinet pemerintahan Belanda di pengasingan pimpinan PM Gerbrandy di London, Ratu Belanda Wilhelmina berpidato:

"I imagine, without prejudice to the government conference's advice, that they will focus on a National Association, which the Netherlands, Indies, Suriname and Curaçao will have participated together, while each in itself, its own autonomy in internal affairs and drawing on their own, but together with the will to assist, will represent. It will be difference of treatment based on race or national character have no place, but will only have the personal ability of citizens and the needs of different populations for the decisive policy of the Government."

(Saya membayangkan, tanpa prasangka kepada saran konferensi pemerintah, bahwa mereka akan fokus pada persatuan nasional, dimana Netherlands, Hindia, Suriname dan Curacao akan berpartisipasi, dimana masing2 akan mendapatkan hak otonomi urusan dalam negerinya, tetapi bersama2 dengan keinginan untuk saling mendampingi, mewakili. Tidak akan ada perbedaan perlakuan berdasarkan ras atau karakter nasional, tetapi hanya berdasarkan kemampuan personal warga negara dan kebutuhan masing2 penduduk terhadap kebijakan Pemerintah yg menentukan). [Referensi: http://sejarahkita.blogspot.co.id/2007/06/pada-tanggal-7-desember-1942-sri-ratu.html]

Pidato tersebut pada dasarnya pernyataan sikap Ratu Belanda yg menolak usulan2 penentuan nasib sendiri (zellfbeschikkingsrecht/self-determination) koloni2 Belanda, yg diusulkan oleh beberapa menteri kabinet tersebut, salah satunya RAA Soejono, satu-satunya pribumi Hindia yang sempat jadi menteri dalam pemerintahan Belanda. Ratu Wilhelmina hanya mengijinkan otonomi terbatas dalam urusan dalam negeri di koloni2 tersebut. (baca juga ini).

Tanggal pidato tersebut diabadikan sebagai nama divisi Tentara Kerajaan Belanda (Koninlijke Leger) yg ditugaskan memerangi Republik Indonesia, yaitu Eerstee Divisie "7 December" pada 1946 - 1949.

4) 1949: PEMERINTAH NASIONALIS CHINA MENGUNGSI DARI NANJING KE TAIPEI DI P. FORMOSA

[caption caption="Pasukan Kuo Min Tang Mundur ke Taiwan"]
[/caption]Setelah Perang Dunia 2 berakhir, perang saudara berlanjut di China antara Kuo Min Tang (Partai Nasionalis China) yg berkuasa saat itu dipimipin Generalissimo Chiang Kai-sek dan Partai Komunis China pimpinan Mao Zedong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun