Mohon tunggu...
Ciput Putrawidjaja
Ciput Putrawidjaja Mohon Tunggu... Praktisi Inovasi dan Inkubasi Bisnis Teknologi Kelautan -

Direktur Badan Pengelola Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro (MSTP UNDIP)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diaspora "Indonesia" di Kaledonia Baru

29 September 2015   18:27 Diperbarui: 29 September 2015   18:49 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa warga keturunan Indonesia yang sudah menjadi warganegara Prancis ada yang menduduki jabatan penting, seperti:

  1. Roesmaeni Sanmohammad yang menjadi anggota parlemen dan aktif melestarikan seni tari Jawa kreasi baru serta pernah belajar tari Jawa di Padepokan Bagong Kusudihardjo, Yogyakarta.
  2. Corine Voisin yang sekarang menjabat sebagai Walikota La Foa, salah satu wilayah di Provinsi Selatan dan
  3. Mohamed Raden Kasim (alm) yang namanya diabadikan sebagai nama taman di daerah Sixeme Km, Noumea karena pada masanya menjadi satu-satunya orang yang pandai memainkan alat musik gitar Hawai.
  4. Emmanuelle Darman yang pernah menjadi Miss New Caledonia pada 2005,
  5. Dan setidaknya 25 warga keturunan Indonesia yang ikut serta dalam tim Kaledonia Baru dalam Pacific Games periode 1963-2007,
  6. Beberapa anggota kabinet dan parlemen di pemerintahan setempat.

[caption caption="Perempuan "Indonesia" dan anaknya di Kaledonia Baru"]

[/caption]

Setidaknya terdapat tiga kategori masyarakat Indonesia dan keturunannya yang tinggal di Kaledonia Baru yaitu golongan niaouli, wong baleh dan wong jukuan.

  1. Golongan Niaouli itu adalah keturunan pertama masyarakat Indonesia yang lahir di Kaledonia Baru dengan orang tuanya berasal langsung dari Indonesia. Istilah niaouli berasal dari masa saat para pekerja "Indonesia" belum ada jatah cuti, termasuk cuti melahirkan, jadi begitu si ibu melahirkan anak, tiga hari kemudian, ia sudah harus bekerja lagi, sehingga anaknya terpaksa dibalut dengan kain batik dan ditaruh di bawah pohon niaouli saat orang tuanya bekerja.
  2. Golongan Wong Baleh, artinya adalah orang-orang yang kembali (balik). Mendengar Indonesia telah merdeka, pada sekitar tahun 1950-an, sebagian masyarakat keturunan Indonesia ada yang menuntut pulang ke Indonesia, namun kemudian ternyata di Indonesia mereka sulit untuk hidup sehingga memutuskan kembali lagi ke Kaledonia Baru. Tercatat pada 1952 dan 1954-1955 terjadi kepulangan massal orang-orang Jawa dan hanya tinggal 2.000 orang yang menetap di Kaledonia Baru, padahal pada akhir 1939-1940 terdapat 20.000 orang keturunan Jawa.
  3. Golongan Wong Jukuan, artinya adalah bawaan keluarga atau mereka yang lahir di Indonesia namun dibawa ke Kaledonia Baru oleh orang Indonesia yang lebih dulu tinggal di Kaledonia Baru.

Hubungan RI dengan Masyarakat Indonesia di New Caledonia

Pemerintah Republik Indonesia membuka Konsulat Jenderal yang berkedudukan di Noumea sejak 15 Mei 1951, salah satunya terkait dengan keberadaan masyarakat keturunan Indonesia di sana, termasuk memfasilitasi pengembangan budaya Indonesia di kalangan diaspora tersebut, memfasilitasi hubungan dengan kerabat di tanah air, selain tentunya membangun hubungan diplomatik, bisnis dan budaya antara kedua negara.

Asosiasi Masyarakat Indonesia di Kaledonia Baru (INAC) didirikan pada 1984 di kawasan Robinson di Mont-Dore, pinggiran Noumea. Organisasi ini menawarkan kursus pengantar beberapa kebudayaan Jawa, seperti bahasa dan tari, serta demonstrasi atau pertunjukan khusus untuk komunitas. Bekerja sama dengan KJRI di Noumea, tim kebudayaan Indonesia selalu berpentas di Kaledonia Baru setiap 16 Februari dan setiap 17 Agustus. Pada perayaan 100 tahun kedatangan orang-orang Indonesia di Kaledonia Baru, pada 16 Februari 1996, sebuah tugu peringatan diresmikan oleh Komisaris Tinggi Perancis untuk Kaledonia Baru, Bernard Grasset, di Baei de l'Orphelinat, Noumea. Tugu peringatan juga didirikan di berbagai kota seperti La Foa, Bourail, Farino dan Kone dan sejarah kedatangan masyarakat Indonesia pun juga diabadikan di Musee de Nouvelle-Caledonie. Sementara KJRI Noumea juga rutin menjadi tempat berkumpul budaya bagi masyarakat keturunan Indonesia.

[Dikutip dari berbagai sumber]


Referensi:

  1. 115 Tahun Mereka di New Caledonia
  2. Orang Indonesia di Kaledonia Baru, Wikipedia
  3. New Caledonia, Wikipedia (English)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun